Senin, 05 Desember 2011

0 komentar
Hancurnya Peradaban Kami Akibat Pornografi




Saya membayangkan puluhan anak-anak dan orangtua para santri yang dicabuli dan dilecehkan secara seksual oleh guru ngaji di wilayah Kebon Bawang, Jakarta Utara. Rusak semua, agama menjadi dinistas, masa depan para santri terluka, orangtua tak kurang sakitnya. Sebabnya, pornografi!


Saya juga membayangkan kedua orangtua gadis kecil berinisial PA, yang diperkosa dua orang temannya di toilet sekolah pada jam pelajaran olahraga. Januari lalu, PA diperkosa oleh D, yang berumur 10 tahun dan R yang berumur 13 tahun hingga tak sadarkan diri. Mereka bertiga, duduk di kelas V Sekolah Dasar Negeri 13 Pagi, Duren Sawit, Jakarta Timur. Bagi PA dan kedua orangtuanya, hari itu peradaban keluarga mereka hancur, akibat pornografi yang telah memapar otak-otak bocah seperti R dan D.


Selang sepekan, berita yang lebih dahsyat lagi terdengar dari Purbalingga. Lima siswa Sekolah Dasar mencabuli bocah usia Taman Kanak-kanak, sebut saja namanya Bunga. Lima orang bocah ini baru duduk di kelas tiga dan empat Sekolah Dasar Negeri Kebutuh, Bukateja, Purbalingga. Mereka dengan tega mencabuli adik TK mereka, karena ingin mempraktikkan video mesum yang telah mereka tonton bersama. Bahkan, ada salah seorang di antaranya telah melakukan perkosaan kepada bocah TK untuk kedua kalinya. Bagi Bunga dan kedua orangtuanya, hari itu juga mungkin hari yang meruntuhkan masa depan dan kehidupannya.


Kisah-kisah dan fakta seperti inilah yang membuat saya, bersama sahabat-sahabat guru mendirikan semacam teachers initiative, yang kami namakan Teachers Working Group. Misi besarnya adalah menjadi sahabat guru, melakukan pendampingan dan memperkaya skill teaching sesama guru. Tapi itu semua kami kerjakan dengan kesadaran penuh untuk membangkitkan guru melawan segala bentuk gejala sosial yang mengancam dan mengintai anak-anak murid kami.


Kami berkeliling ke kota-kota di Indonesia, untuk membangkitkan kebanggaan para guru dan selanjutnya mendorong guru untuk mengambil peran sosial dan memimpin perubahan, meski kecil dan tidak seimbang dengan kerusakan yang menjalar.


Akhir Januari lalu misalnya, dalam sebuah sarasehan dan seminar yang kami gelar di Tangerang, sengaja kami mengangkat tema Menemani Murid yang Bermasalah. Dan ternyata, masalah yang mengemuka sedikit sekali tentang hambatan belajar, sebagian besar justru masalah sosial, wabil khusus kehidupan bebas di tengah para murid-murid kami.


Ibu Indrawati misalnya, guru salah satu SMP Negeri di wilayah itu. Selepas acara menemui kami, para panitia dan curhat sambil meneteskan air mata. Sebagai guru, dia dekat dengan murid-muridnya dan ingin berbagi setiap jengkal kebaikan tentang hidup pada mereka. Satu hari, dia mendapati muridnya yang baru kelas II SMP, mengadu tentang dirinya yang telah melakukan hubungan intim dengan pria kuliahan yang dikenalnya lewat facebook. Dan yang melakukan hal seperti itu, tidak saja dirinya, tapi banyak juga teman yang lainnya. Ada yang melakukan di hotel, di tempat-tempat tertentu, bahkan di rumah mereka sendiri di saat orangtua mereka pergi.


Sebagai guru, Ibu Indrawati merasa sedih sekaligus bingung mendapat masalah seperti ini. Sebab, sang murid bercerita, bahwa sekarang, yang disebut pacaran selalu dan harus melibatkan hubungan intim di antaranya keduanya. Karena bingungnya, ibu guru yang satu ini curhat untuk mencari solusi kepada guru lainnya. Tapi sedihnya, bukan solusi atau berbagi rasa yang didapatkan. “Makanya, jangan deket-deket sama murid, nanti dapat masalah,” begitu sambutan guru lain yang diajaknya bicara.


Maka, siang hari itu, kami menangis bersama. Seolah bertemu dengan teman-teman seperjuangan yang berjanji akan bekerja sekuat daya untuk mendampingi anak-anak murid kami.


Bulan sebelumnya, kami membuat acara yang sama di wilayah Bandung. Sekitar 250 guru hadir dan terlibat. Salah satu pembicara adalah Ibu Endang Yuli Poerwati, guru agama SMA Negeri IV, Bandung. Kisah yang dituturkannya bermula dari anak bayinya yang terjatuh dari tempat tidur. Karena khawatir, dibawalah sang bayi untuk diurut oleh “dukun bayi” yang di Bandung lebih dikenal dengan sebutan paraji. Selepas mengurut bayi, sang paraji meminta bantuan, bersediakah Ibu Yuli membawa dan merawat bayi yang beberapa malam lalu ditinggalkan kedua orangtuanya yang masih remaja, ketika mereka datang untuk dibantu saat melahirkan.


Dan ini menjadi kisah awal dari perjalanan Ibu Yuli. Kini di rumahnya tinggal belasan anak-anak yang diasuhnya seperti anak sendiri, dan kisah mereka nyaris sama, tak jauh berbeda. Ada yang hasil perkosaan, ada yang karena pergaulan bebas, ada pula anak dari gadis yang dihipnotis lelaki bejat, dan bahkan ada anak yang dijual orangtuanya sendiri karena keperitan hidup.


Ada pula kisah salah satu sahabat kami yang telah melahirkan sebuah buku berjudul La Tahzan for Teachers, Irmayanti. Dia kini mengajar di salah satu sekolah menengah atas di bilangan Ciledug, Tangerang. Ketika pertama kali masuk dan mengajar, beberapa guru memberitahukan sesuatu yang mencengangkan. Jangan dikira anak-anak ini masih perawan semua!


“Mendengar kalimat itu hati saya seperti dicekal, sampai sulit bernapas,” terang Irmayanti. Siswanya tidak banyak, kurang lebih hanya 100 orang, dan 30 di antaranya anak perempuan. Hampir semuanya terlibat wajar dan baik-baik saja. Anak-anak perempuan ini patuh, rajin, berjilbab, menggunakan baju lengan panjang dan rok panjang nan longgar yang menutup aurat. Bahkan mereka sering shalat dhuha berjamaah di sekolah dan rajin mengikuti bimbingan rohis dalam halaqah, lingkaran 10 orang yang ditemani pembinanya.


Tapi semua gambaran itu seolah runtuh, peradaban baik itu seolah hancur ketika salah seorang murid setelah tangisan panjangnya mengadu bahwa dia sudah ditiduri sang pacar. Hati Irmayanti seolah semakin hancur ketika bertemu seorang guru yang berkata dengan ringan, “Kita bertanggung jawab atas mereka sejak bel masuk sekolah sampai bel pulang sekolah. Memastikan anak-anak ini berlaku baik dalam rentang waktu itu.”


Dalam catatan di bukunya, Irmayanti menuliskan kepedihan itu. “Sekolah menengah dipenuhi anak-anak baru gede yang bingung. Mereka belum lagi memiliki prinsip, gempuran sudah datang bertubi-tubi dari sana dan dari sini. Gaya hidup, pergaulan, konsumerisme, tontonan. Kasihan. Mereka tak paham, milik siapa tubuh ini dan tak tahu bagaimana memperlakukan dengan penuh hormat diri sendiri.”


Maka, sebagai penutup saya ingin berbagi angka semua dengan pembaca. Tahun 2010, tercatat angka 120 ribu penderita HIV/AIDS di seluruh Indonesia, 40 ribu di antaranya adalah ibu rumah tangga dan sebagian besar penderita berusia di bawah umur 24 tahun.


Ini baru angka yang mampu dicatat oleh Kementerian Kesehatan dan Komisi Perlindungan HIV/AIDS Indonesia. Angka yang sebenarnya, tidak akan pernah terungkap dan jauh lebih besar daripada yang didapat.


Di Jakarta, Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta merilis angka penderita penyakit kelamin di Jakarta berjumlah 9.060 orang, dengan rincian 5.051 orang berjenis kelamin perempuan dan sisanya pria. Dari total jumlah penderita tersebut, 3,007 di antaranya masih berusia antara 14 dan 24 tahun.


Ini belum ditambah dengan angka aborsi di Indonesia. Setiap tahun, janin-janin yang dibunuh akibat zina yang dilakukan oleh pemuda dan pemudi kita semakin meningkat, bahkan mencapai 2,6 juta per tahunnya. Lagi-lagi, itu baru yang mampu tercatat. Bahkan, ada yang membuat rata-rata, setiap hari ada 30 bayi yang dibuang oleh orangtua laknat. Ada yang dicacah di dalam WC kampus, ada yang dimakan anjing di jalanan, ada yang tersangkut di jembatan terseret aliran sungai, ada yang dibuang begitu saja seolah sampah.


Jika fenomena ini semua belum lagi bisa disebut tanda-tanda atas hancurnya peradaban, lalu kita akan menyebutnya apa? Apakah fenomena ini baru bisa disebut dampak kehancuran pornografi yang memicu kehidupan zina setelah orang-orang yang tak pernah khawatir adalah korbannya?


Mari, bersama angkat beban. Meski sedikit dan ringan, gelombang besar ini harus dibendung dengan perjuangan. Kita harus menahannya dengan kantung-kantung pasir agar kerusakan akibat banjir tak melebar dan bertambah besar. Dan semoga Allah menolong kita dan menjadi saksi atas semua usaha ini, meski masih sangat kecil sekali


*Jurnalis Muslim dan Penggerak Teachers Working Group (TWG)

http://www.eramuslim.com/

— with Thyna THakmuaudickityuage, Ratna Tanpa Galih, Eva Zulviana Harahap, Thatita Akhwat, Nessa Maniez, Tiara Nur Azizah, Shin Junsu, Itta Anak Indonesia, Bukhari Nashir El-Bunash, Megawati Zahri, Rhina Syalala, Adhit Yanto and Anita Novi Yanti.

Kamis, 28 Juli 2011

0 komentar


HAKIKAT PUASA

Ramadhan merupakan bulan yang sangat agung, banyak keutamaan yang kita dapatkan darinya. Karena itu orang yang mengetahui tentang keutamaan dan keagungan Ramadhan akan menginginkan kalau setiap bulan itu dijadikan oleh Allah sebagai bulan Ramadhan. Namun harus kita sadari bahwa tidak mungkin setiap bulan Allah jadikan sebagai bulan Ramadhan. Karena itu menjadi kewajiban kita bersama untuk mensyukuri kedatangan Ramadhan tahun ini dan kita bisa menjumpainya. Bersyukurnya adalah dengan mengisi bulan Ramadhan dengan berbagai aktivitas tarbiyyah (pendidikan) sehingga dapat kita raih peningkatan taqwa kepada Allah Swt. Target peningkatan taqwa ini memang disebutkan dalam Al-Qur’an yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa (QS 2:183).

Oleh karena itu apabila seseorang tidak meningkat ketaqwaannya kepada Allah Swt melalui ibadah Ramadhan, maka dia tidak mendapatkan apa-apa dari Allah kecuali hanya menahan lapar dan haus saja, padahal Allah tidak membutuhkan lapar dan hausnya seseorang, tapi yang Allah inginkan adalah akhlak yang mulia, Rasulullah Saw bersabda:

Barangsiapa yang (puasa tapi) tidak dapat meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak membutuhkan lapar dan hausnya (HR. Bukhari).

Dengan demikian hakikat ibadah Ramadhan adalah melatih diri agar dapat meningkat ketaqwaan kita kepada Allah sehingga ada yang harus kita perbaiki dari ibadah Ramadhan itu.

SISI-SISI PERBAIKAN.
Sekurang-kurangnya, ada tiga sisi yang harus kita perbaiki dari ibadah Ramadhan kita dari tahun ke tahun.
Pertama, memperbaiki keislaman diri kita agar semakin bertaqwa dan selalu merasa diawasi oleh Allah Swt. Perasaan diawasi oleh Allah menjadi begitu penting dalam kehidupan seorang muslim karena dengan demikian dia tidak berani menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuan Allah, hal ini karena setiap perbuatan manusia ada pertanggung-jawabannya dihadapan Allah, kebaikan dan keburukan yang dilakukannya untuk dirinya sendiri. Allah berfirman yang artinya: Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Al kitab (Al-Qur’an) untuk manusia dengan membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka petunjuk itu untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian dirinya sendiri, dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka (QS 39:41).
Disamping itu pada ayat lain Allah juga berfirman yang artinya: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertanggungan jawabnya (QS 17:36).
Puasa melatih kita untuk selalu dalam pengawasan Allah, menghargai waktu, disiplin dan sebagainya, sehingga dari ibadah ini insya Allah akan kita capai perbaikan keislaman diri ke arah yang lebih baik.

Kedua, memperbaiki keislaman keluarga, ini bisa kita lakukan dengan lebih menkondisikan suasana pengamalan ajaran Islam dalam keluarga seperti tadarus dan tadabbur (mengkaji) Al-Qur’an, sahur bersama, buka puasa bersama, tarawih bersama yang disertai ceramah dan memperkokoh hubungan dengan sesama anggota keluarga karena suasana kumpul bersama keluarga di rumah pada bulan Ramadhan relatif lebih banyak sehingga tercipta keakraban dan keharmonisan hubungan antar keluarga yang berdampak sangat positif dalam upaya memperbaiki keislaman anggota keluarga.
Ramadhan boleh dikata sebagai momentum yang sangat baik untuk memperbaiki keislaman anggota keluarga. Misalnya anggota keluarga yang belum bisa membaca Al-Qur’an bisa kita kontrol dan kita tumbuhkan atau kita tingkatkan kemampuannya membaca Al-Qur’an, begitu juga dengan pemahaman dan pengamalannya. Memperbaiki keislaman keluarga merupakan tanggung jawab kita bersama, khususnya bagi seorang suami atau bapak, maka seorang bapak harus memperbaiki keislaman dirinya terlebih dahulu baru memperbaiki keislaman keluarganua. Keluarga harus kita islamisasikan karena azab Allah sangat pedih bagi siapa saja yang tidak bertaqwa kepada-Nya, Allah berfirman yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (QS 66:6)

Ketiga, memperbaiki keislaman masyarakat, hal ini karena terwujudnya masyarakat yang berkepribadian Islami merupakan sesuatu yang sangat penting. Dengan terwujudnya masyarakat Islami, ketertiban, kedamaian dan ketenangan hidup akan sama-sama kita rasakan, bahkan hidup jadi terarah pada nilai-nilai kebenaran dan dapat kita kikis habis tindakan-tindakan yang maksiat atau paling tidak sangat kecil peluang manusia untuk melakukan kemaksiatan. Dari sini masyarakat akan memiliki harapan yang lebih besar terhadap masa depan yang cerah, tapi bila masyarakat tidak Islami, maka masa depan yang bahagia akan terasa suram.

Ibadah Ramadhan khususnyan puasa menumbuhkan semangat pada kita untuk melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar sehingga ibadah puasa membuat kita enggan untuk melakukan kemaksiatan dan kalau ada orang yang melakukan kemaksiatanpun kita tidak segan-segan untuk mencegah, melarang atau mengingatkannya agar hal yang buruk itu tidak dilakukannya.

Karena itu terlepas dari soal teknis yang kurang tepat, nurani kita memang disegarkan kembali untuk membenci kemaksiatan sehingga tayangan-tayangan televisi relatif lebih bernuansa islami, tidak hanya dengan ceramah-ceramahnya, tapi juga film, sinetron, lagu-lagu hingga iklan dan pesan-pesan lainnya, radio juga tidak mau kalau dalam soal kebaikan, semuanya lebih selektif. Disamping itu pemerintah juga membatasi jam buka bagi tempat-tempat kemaksiatan seperti panti pijat, bar dan diskotek, tempat pelacuran dan sejenisnya.

Selanjutnya yang juga membuat kita bahagia adalah gairah keislaman pada masyarakat yang menonjol tidak hanya di kampung-kampung, tapi juga di jantung perkotaan, pusat-pusat bisnis dan perkantoran, semuanya menunjukkan suasama yang lain dari biasanya sehingga tidak terasa kalau Ramadhan itu sangat memberikan perubahan kearah yang lebih Islami.

Hal lain yang juga amat mengesankan adalah tingkat pemakmuran masjid dan mushalla yang sedemikian terasa sehingga shalat berjamaah yang lima waktu diikuti oleh kaum muslimin yang lebih banyak, pesan-pesan keislaman lebih banyak disampaikan, aktivitas masjid lebih bervariasi, kekompakan pengurus masjid dan remajanya lebih harmonis yang kesemua itu membuat masjid menjadi lebih hidup atau lebih makmur sehingga keislaman masyaralat kita relatif lebih nampak dan terasa.

Namun yang harus lebih kita sadari adalah bahwa Ibadah Ramadhan adalah ibadah yang mendidik kita untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt, ini berarti suasana keislaman yang terjadi di masyarakat tidak boleh berakhir bersamaan dengan berakhirnya Ramadhan, karena itu semestinya sesudah Ramadhan ada peningkatan yang menonjol dari sebelum Ramadhan dalam hal-hal yang baik dan benar. Televisi harus lebih selektif dalam menayangkan programnya, kita berharap agar televisi tidak hanya berorientasi pada bisnis, apalagi sebenarnya jangan dikira program tayangan yang baik dan mendidik tidak bisa mendatangkan iklan, begitu juga dengan radio dalam memperdengarkan siarannya. Selanjutnya pihak pemerintah semestinya tidak memberi peluang dan kesempatan kepada mereka yang hendak melakukan kemaksiatan semacam minuman keras, judi dan perzinahan, karenanya di negeri kita yang religius ini, sebenarnya tidak pantas adanya bar dan diskotek, panti pijat, tempat pelacuran dan sejenisnya. Kalau tempat-tempat semacam itu menghasilkan retribusi atau pajak, maka sebenarnya masih banyak peluang retribusi dari sumber yang baik yang bisa diperoleh, apalagi retribusi tempat-tempat seperti itu jumlahnya tidak seberapa sementara tingkat kerugian akibat rusaknya masa depan generasi kita tidak dapat kita ukur besarnya.

Oleh karena itu menjadi tantangan kita bersama untuk lebih memakmurkan masjid-masjid kita yang harus berfungsi sebagai pusat pembinaan umat pada pasca Ramadhan ini. Pengurus masjid sangat dituntut menjalankan amanah mengurus masjid, jangan dikira tak berdosa bila tidak aktif dalam kepengurusan masjid sementara amanah itu sudah kita terima. Jamaah masjid juga sangat dituntut untuk lebih meningkatkan partisipasi dalam beragam aktivitas masjid dan kerjasama yang lebih solid antara pengurus masjid dengan jamaahnya merupakan sesuatu yang harus ditingkatkan. Kita berharap masjid-masjid kita solid kepengurusannya, tinggi partisipasi jamaahnya, cukup pasilitas dan dananya, bervariasi program-programnya dan menunjukkan perkembangan yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Semoga Ramadhan tahun ini membuat kita semakin bangga sebagai seorang muslim lalu bisa kita tunjukkan kebanggan itu dengan Islamisasi dalam berbagai bidang kehidupan kita sesudah Ramadhan berakhir.

 

[ Drs. H. Ahmad Yani ]

sumber : e-book islami

Sabtu, 23 Juli 2011

0 komentar
MARHABAN YAA RAMADHAN

PERSIAPAN RAMADHAN

Alhamdulillah, dengan izin Allah SWT. pada tahun ini --insya Allah-- kita akan bertemu kembali dengan bulan suci Ramadhan. Bulan diwajibkannya shiyam dan diturunkannya Al-Qur’an sebagai hidayah untuk manusia. Bulan penuh berkah dan rahmat serta bulan pembinaan kaum muslimin menuju derajat muttaqiin.

Bulan Ramadhan senantiasa datang pada saat yang tepat. Pada saat umat Islam membutuhkan kekuatan iman dan ruhiyah untuk menghadapi kondisi-kondisi sulit dan berat dalam kehidupan mereka. Dan dengan datangnya bulan Ramadhan, Allah SWT memberikan bantuan dan sekaligus hiburan kepada umat Islam dalam menghadapi kondisi berat, sehingga dapat keluar dari permasalahan yang berat dan sulit tersebut. Kondisi inilah yang dihadapi hampir seluruh umat Islam di seluruh dunia.

Bulan Ramadhan tahun ini, umat Islam khususnya di dunia barat menghadapi ujian yang berat. Tekanan dan teror dari rezim dan kelompok mayoritas terus-menerus menimpa umat Islam disana. Sedangkan dalam dunia Islam, umat Islam masih menghadapi masalahnya masing-masing. Di Indonesia umat Islam masih dihadapkan pada krisis yang berat dari semua sisi kehidupan. Sedangkan di belahan dunia Islam lainnya, kondisi umat Islam tidak lebih baik dari Indonesia. Para da’i di Mesir, Irak, Tunisia dan lainnya masih banyak yang berada di dalam penjara. Umat Islam di daerah minoritas semakin tertindas dan di daerah mayoritas tidak dapat bebas melaksanakan Syari’ah Islam. Palestina, jantung umat Islam semakin merana. Pembantaian bangsa Yahudi Israel atas Umat Islam Palestina tidak kunjung mereda. Dan Masjidil Aqsa terancam bahaya.

Dalam suasana seperti ini, masih ada harapan dan titik terang dengan datangnya bulan Ramadhan. Memasuki momentum Ramadhan yang sangat baik ini, umat Islam harus mempersiapkan dengan baik sehingga tujuan Ramadhan dapat tercapai, yaitu terealisirnya ketaqwaan. Ketaqwaan merupakan kunci pembuka pintu rahmat Allah SWT, jalan keluar dan solusi atas segala krisis multidimensional. Semoga Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahiim memberkahi kita semua dan memberikan jalan yang terbaik bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia untuk keluar dari krisis yang dideritanya. Diantara sarana yang paling efektif untuk merealisir dan membina ketaqwaan, yaitu dengan cara berpuasa.

Puasa adalah pelatihan dan pendidikan bagi manusia yang langsung datang dari Allah yang Maha Mengetahui kemaslahatan mereka. Menahan diri dari makan dan minum dan syahwat di siang hari agar terlatih untuk menahan diri dari nafsu serakah, tamak dan rakus serta menahan diri dari segala kemaksiatan yang dilarang oleh Allah SWT.

Krisis yang menimpa manusia berawal dari ketidak berdayaan manusia untuk menahan diri dari larangan Allah, kemudian jatuh pada larangan tersebut. Seterusnya mengingkari ajaran Islam dan kebenaran. Maka terjadilah pembunuhan atas manusia yang tak berdosa, pemerkosaan, perzinahan dan seks bebas, penggunaan NARKOBA, aborsi, pencurian hutan dan perusakan alam, perampasan hak orang lain, penjajahan, KKN, penganiayaan dan kezhaliman serta pelanggaran lainnya. Oleh karenanya penghentian atas krisis tersebut harus dimulai dari akar krisis dan akar permasalahannya.

Solusi atas krisis secara horizontal harus dimulai dengan mendidik manusia menjadi insan bertqwa sehingga mampu menahan diri dari pelanggaran-pelanggaran dan tunduk pada Allah dan hukum Islam. Dan solusi krisis secara vertikal dengan menegakkan Syari’ah Islam dalam masyarakat dan pemerintah sehingga mereka takut akan sangsi dan tidak melanggar larangan-Nya. Syari’ah Islam memberi rahmat bagi manusia, menjamin hak beragama, hak hidup, hak pemilikan harta, hak berfikir dan berpendapat, hak terpeliharanya kehormatan dan keturunan. Kesinilah semua langkah harus ditujukan, semua pikiran dicurahkan, gerakan reformasi diarahkan, segala tenaga dikerahkan.

Puasa adalah sarana yang paling efektif untuk mendidik manusia menjadi insan yang bertaqwa. Sehingga mereka memiliki keberanian untuk merealisasikan Syariah Islam dalam kehidupan pribadi dan sosial. Oleh karenannya, marilah kita mempersiapkan dan memasuki bulan Ramadhan dengan hal-hal berikut:

1. Memperkuat kerinduan dan kecintaan terhadap bulan suci Ramadhan dan rasa harap untuk dapat menikmati keutamaannya. Hal ini antara lain dapat diekspresikan dengan do’a yang dicontohkan Rasul saw, sebagaimana diriwayatkan oleh Anas bin Malik berkata: Rasulullah saw. jika sudah masuk bulan Rajab senantiasa berdo’a:
اللَّهُمَّ بارِكْ لَنا في رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنا رَمَضَانَ"
“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan” (HR At-Tirmidzi dan Ad-Darimi).

Kerinduan akan datangnya bulan Ramadhan inilah yang juga dirasakan oleh salafu shalih. Karena begitu banyaknya kebaikan yang diberikan oleh Allah di bulan Ramadhan, seperti di bukannya pintu surga, ditutupnya pintu neraka, dibelenggunya syetan- syetan sehingga tidak dapat leluasa menggoda manusia. Dan puncaknya adalah diturunkannya Al-Qur’an sebagai pedoman bagi manusia. Dan pada malam turunnya Al-Qur’an Allah SWT. menjadikannya lebih baik dari seribu bulan. Allah SWT. berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ(1)وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ(2)لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ(3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ(4)سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ(5
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS Al-Qadr 1-5).

2. Menyiapkan diri dengan baik, persiapan hati, persiapan akal dan persiapan fisik. Persiapan hati dengan memperbanyak ibadah, seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an saum sunnah, dzikir, do’a dll. Persiapan akal dengan mendalami ilmu yang terkait dengan ibadah Ramadhan. Dan persiapan fisik dengan menjaga kesehatan, kebersihan rumah dan lingkungan. Dan menyiapkan harta yang halal untuk bekal ibadah Ramadhan. Dalam hal mempersiapkan hati atau ruhiyah, Rasulullah saw. mencontohkan kepada umatnya dengan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, sebagaimana yang diriwayatkan ‘Aisyah ra. berkata:” Saya tidak melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya’ban” (HR Muslim). Bulan Sya’ban adalah bulan dimana amal shalih diangkat ke langit. Rasulullah SAW bersabda:
وَلَمْ أَرَكَ تَصُوْمُ مِنْ شَهْرٍ مِنَ الشُّهُوْرِ مَا تَصُوْمُ مِنْ شَعْبَان قال: ذاك شَهْرٌ يَغْفَلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبَ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ يُرْفَعُ فيه الأَعْمَالُ إلَى رَبِّ الْعَالَمِيْنَ فَأُحِبُّ أَنْ يَرْفَعَ عَمَلِيْ وَأَنَا صَائِمٌ (رواه أحمد وأبو داود وابن حزيمة والنسائى )
Dari Usamah bin Zaid berkata: Saya bertanya: “Wahai Rasulullah saw, saya tidak melihat engkau puasa disuatu bulan lebih banyak melebihi bulan Sya’ban”. Rasul saw bersabda:” Bulan tersebut banyak dilalaikan manusia, antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan diangkat amal-amal kepada Rabb alam semesta, maka saya suka amal saya diangkat sedang saya dalam kondisi puasa” (Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Huzaimah)

3. Merencanakan peningkatan prestasi ibadah pada bulan Ramadhan tahun ini dari tahun lalu, baik perencanaan yang bersifat global maupun perencanaan bersifat rinci. Seperti peningkatan dalam tilawah, hafalan, pemahaman dan pengamalan Al-Qur’an. Juga merencanakan untuk mengurangi pola hidup konsumtif dan memantapkan tekad untuk tidak membelanjakan hartanya, kecuali kepada pedagang dan produksi negeri kaum muslimin, kecuali dalam keadaan yang sulit (haraj).

4. Mengutamakan ukhuwah Islamiyah dan persatuan umat Islam dalam penentuan awal dan akhir Ramadhan dan mengsisi ibadah Ramadhan dengan tetap komitmen pada Al-Qur’an dan Sunnah. Karena ukhuwah Islamiyah dan persatuan umat Islam jauh lebih penting dari ibadah-ibadah sunnah dan perbedaan pendapat tetapi menimbulkan perpecahan.
وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُواْ وَاذْكُرُواْ نِعْمَةَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاء فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَىَ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada ditepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk” (QS Ali ‘Imran 103)

5. Melaksanakan ibadah puasa (shaum) dengan hati yang ikhlas dan memperhatikan segala adab serta sunnah-sunnahnya. Menghiasi Ramadhan dengan shalat tarawih, tilawah Al Qur-an, memperbanyak dzikir dan do’a, membayar zakat, infak dan melakukan I’tikaaf pada sepuluh hari terakhir (asyrul awakhir).
قَدْ جَاءكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرُهَا فَقَدْ حُرِمَ
"Sungguh, telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah, dimana Allah mewajibkan kamu berpuasa, dibuka pintu-pintu syurga, ditutup pintu-pintu neraka, dibelenggu setan-setan. Di dalam Ramadhan terdapat malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Maka barangsiapa yang tak berhasil memperoleh kebaikan Ramadhan sungguh ia tidak akan mendapatkan itu buat selama-lamanya." (Riwayat Ahmad, Nasaa'i dan Baihaqy).

6. Menjadikan Ramadhan sebagai Syahrut Taubah (Bulan Taubat), dengan memperbanyak istighfar dan taubah kepada Allah SWT. Mengakui kesalahan dan meminta ma’af kepada sesama manusia yang dizhaliminya serta mengembalikan hak-hak mereka. Taubat adalah sebuah sikap menyesali akan segala kesalahan, melepaskannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi kesalahan tersebut. Dosa, maksiat dan kesalahan merupakan sebab inti dari keterpurukan dan krisis ini. Sehingga taubat adalah satu-satunya jalan untuk memulai hidup baru menuju yang lebih baik. Taubah dan istighfar menjadi syarat utama bagi bangsa Indonesia untuk mendapat maghfiroh (ampunan), rahmat dan karunia Allah SWT.
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً
إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ
Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." (QS Hud 52)

7. Menjadikan bulan Ramadhan sebagai Syahrut Tarbiyah dan Syahrud Da’wah (Bulan Pendidikan dan Da’wah). Diantara ciri khas bulan Ramadhan adalah tumbuh suburnya suasana ke-Islaman disemua tempat. Umat Islam mempunyai kesempatan lebih banyak untuk beribadah. Puasa merupakan sarana yang sangat efektif untuk menahan segala kecenderungan negatif dan memotivasi untuk melakukan semua bentuk kebaikan. Sehingga peluang tarbiyah dan da’wah di bulan Ramadhan lebih terbuka dan lebih luas.

Kesempatan inilah yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para da’i dan ulama untuk melakukan da’wah dan tarbiyah. Terus melakukan gerakan reformasi (harakatul ishlah). Membuka pintu-pintu hidayah dan menebar kasih sayang bagi sesama. Meningkatkan kepekaan untuk menolak kezhaliman dan kemaksiatan. Menyebarkan syiar Islam dan meramaikan masjid dengan aktifitas ta’lim, kajian kitab, diskusi, ceramah dll, sampai terwujud perubahan-perubahan yang esensial dan positif dalam berbagai bidang kehidupan. Ramadhan bukan bulan istirahat yang menyebabkan mesin-mesin kebaikan berhenti bekerja, tetapi momentum tahunan terbesar untuk segala jenis kebaikan.

8. Menjadikan bulan Ramadhan sebagai Syahrul Jihad. Jihad adalah puncak ajaran Islam, rahasia kemulian dan kejayaan umat Islam. Sedangkan landasan jihad adalah kesucian dan kebersihan jiwa. Oleh karenannya bulan Ramadhan adalah momentum yang sangat tepat untuk menumbuhkan ruhul jihad dalam tubuh umat Islam. Sejarah telah membuktikan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan gerakan jihad. Parang Badar Al-Kubra, Fathu Makkah, Pembebasan Palestina oleh Shalahuddin Al-Ayyubi, Perang Ain Jalut yang dapat menaklukkan tentara mongol, Penaklukkan Andalusia oleh pahlawan Tariq bin Ziyaad, Kemerdekaan Indonesia dll, semuanya terjadi pada bulan Ramadhan.

9. Mengambil keberkahan Ramadhan semaksimal mungkin, termasuk dari sisi ekonomi, sosial, budaya dan pemberdayaan umat, dengan melakukan aktifitas positif, seperti; bazar amal, membuka pasar-pasar alternatif, penggalangan dana, penumbuhan produk pribumi, peningkatan investasi sesama umat Islam, memunculkan kreatifitas di bidang seni budaya dll.

10. Meningkatkan muhasabah terhadap langkah-langkah yang telah kita perbuat dengan senantiasa menajamkan mata hati (bashirah), sehingga kita tidak menjadi orang/kelompok yang selalu mencari-cari kesalahan orang/kelompok lain tanpa mau bergeser dari perbuatan kita sendiri yang mungkin jelas kesalahannya. Pada tingkat makro inilah sumber kemelut yang melanda bangsa Indonesia. Kesempatan Ramadhan adalah kesempatan untuk memperbaiki diri sehingga perubahan-perubahan yang diharapkan bangsa Indonesia dapat berlangsung mulus dan terhindar dari benturan-benturan antar kekuatan yang banyak menimbulkan korban di kalangan kaum muslimin sendiri.

Semoga Allah SWT senantiasa menerima shiyam kita dan amal shaleh lainnya dan mudah-mudahan tarhib ini dapat membangkitkan semangat beribadah kita sekalian sehingga membuka peluang bagi terwujudnya Indonesia yang lebih baik, lebih aman, lebih adil dan lebih sejahtera. Dan itu baru akan terwujud jika bangsa ini yang mayoritasnya adalah umat Islam kembali kepada Syariat Allah.

[ PK ]

Sabtu, 04 Juni 2011

0 komentar
Program Bantuan Biaya Pendidikan Bidik Misi

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 meluncurkan program Bidik Misi untuk memberikan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dan bantuan biaya hidup kepada 20.000 mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi di 104 perguruan tinggi penyelenggara.
Bidik Misi merupakan program seratus hari kerja Menteri Pendidikan Nasional yang dicanangkan pada tahun 2010 yang pada tahun 2011 ini dilanjutkan dengan kembali menerima 20.000 calon mahasiswa yang diselenggarakan di 117 perguruan tinggi penyelenggara.

Rabu (16/12) bertempat di Masson Pine Hotel Bandung dilakukan penandatangan MoU antara Dirjen Dikti, para pimpinan perguruan tinggi negeri pelaksana Program Beasiswa Bidik Misi dengan disaksikan oleh Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

“Alhamdulillah, kita bisa memberikan satu jawaban dari sekian persoalan pendidikan di Indonesia. Ini adalah bagian dari komitmen dan tanggung jawab sosial perguruan tinggi”, kata bapak Menteri, Prof. Dr. Ir. Moh. Nuh, DEA dalam pengarahannya.

Menurut bapak Menteri ini adalah satu program seratus hari Departemen Pendidikan Nasional yang rampung sebelum waktunya (terakhir 31 Januari). ”Ini semakin membuktikan bahwa kita adalah orang cerdas. Beda orang cerdas dan tidak cerdas adalah ditentukan oleh kecepatan dalam menyelesaikan persoalan. Kalau orang cerdas biasanya cepat selesai. Dan saya beri nilai cumlaude, tambah bapak Menteri.

”Tujuan pertama adalah memberikan harapan kepada anak-anak bangsa dengan kemampuan akademik yang baik tapi berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi, jangan pernah berhenti bermimpi bahwa ada negara yang menyiapkan beasiswa, paling tidak ke perguruan tinggi negeri” kata bapak Dirjen Dikti, Prof. Dr. Fasli Jalal, Ph.D

Dengan beasiswa ini, menurut bapak Dirjen prosentase 20 miskin terbawah yang saat ini baru sekitar 3,3 persen mengakses pendidikan tinggi bisa terus ditingkatkan. Ketimpangan 20 persen anak terkaya dengan 20 miskin terbawah yang saat ini gapnya 10 persen dalam akses pendidikan tinggi bisa terus dikurangi. Bahkan menurut Dirjen mereka bisa menjadi aktor yang akan memotong mata rantai kemiskinan. Mereka akan mengangkat ekonomi diri dan keluarganya.

Persyaratan

Persyaratan yang diperlukan untuk mendapatkan beasiswa Bidik Misi 2010:
1. Siswa SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat yang akan lulus pada tahun 2011 atau telah lulus pada tahun 2010 dan bukan penerima Bidik Misi;
2. Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun;
3. Memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi serta masuk dalam 30 persen terbaik di sekolah (semester empat dan lima bagi yang akan lulus 2011 atau semester lima dan enam bagi lulusan
2010) dicantumkan pada formulir rekomendasi Kepala Sekolah/Madrasah
(Lampiran 3 bagian D);
4. Pertimbangan khusus diberikan kepada pendaftar yang mempunyai prestasi ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler paling rendah peringkat ke-3 di tingkat Kabupaten/Kota atau prestasi non kompetitif lain yang tidak ada pemeringkatan (contoh ketua organisasi siswa);
5. Prestasi yang dimaksud pada butir 3 (tiga) dan 4 (empat) dinyatakan melalui surat pernyataan Kepala Sekolah/Madrasah atau kepala dinas pendidikan Kabupaten/Kota.

Bantuan Biaya Pendidikan ini diberikan sejak sang mahasiswa dinyatakan diterima dan memulai kegiatan akademik di perguruan tinggi, sampai menyelesaikan semester 8 (untuk program diploma IV dan S1) dan semester 6 (untuk program Diploma III) dengan ketentuan penerima beasiswa berstatus mahasiswa aktif.


Sabtu, 28 Mei 2011

0 komentar
Akhlak dan Budi Pekerti Shalallaahu alaihi wasalam


Perilaku seseorang merupakan barometer akal dan kunci untuk mengenal hati nuraninya. 'Aisyah Ummul Mukminin putri Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhuma seorang hamba terbaik yang mengenal akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan yang dapat menceritakan secara detail keadaan beliau shallallahu 'alaihi wasallam. 'Aisyah radhiyallahu 'anha adalah orang yang paling dekat dengan beliau baik saat tidur maupun terjaga, pada saat sakit maupun sehat, pada saat marah maupun ridha.

Aisyah radhiyallahu 'anha menuturkan:
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bukanlah seorang yang keji dan tidak suka berkata keji, beliau bukan seorang yang suka berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Bahkan sebaliknya, beliau suka memaafkan dan merelakan. (HR. Ahmad)

Demikianlah akhlak beliau shallallahu 'alaihi wasallam selaku nabi umat ini yang penuh kasih sayang dan selalu memberi petunjuk, yang penuh anugrah serta selalu memberi nasihat. Semoga shalawat dan salam tercurah atas beliau.

Al-Husein cucu beliau menuturkan keluhuran budi pekerti beliau. Ia berkata: "Aku bertanya kepada ayahku tentang adab dan etika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terhadap orang-orang yang bergaul dengan beliau, ayahku menuturkan: "Beliau shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa tersenyum, luhur budi pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka mencela makanan yang tidak disukainya. Siapa saja yang mengharapkanya pasti tidak akan kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya pasti akan senantiasa puas. Beliau meninggalkan tiga perkara: "riya', berbangga-bangga diri dan hal yang tidak bermanfaat." Dan beliau menghindarkan diri dari manusia karena tiga perkara: "beliau tidak suka mencela atau memaki orang lain, beliau tidak suka mencari-cari aib orang lain, dan beliau hanya berbicara untuk suatu maslahat yang bernilai pahala." Jika beliau berbicara, pembicaraan beliau membuat teman-teman duduknya tertegun, seakan-akan kepala mereka dihinggapi burung (karena khusyuknya). Jika beliau diam, barulah mereka berbicara. Mereka tidak pernah membantah sabda beliau. Bila ada yang berbicara di hadapan beliau, mereka diam memperhatikannya sampai ia selesai bicara.
Pembicaraan mereka disisi beliau hanyalah pembicaraan yang bermanfaat saja. Beliau tertawa bila mereka tertawa. Beliau takjub bila mereka takjub, dan beliau bersabar menghadapi orang asing yang kasar ketika berbicara atau ketika bertanya sesuatu kepada beliau, sehingga para sahabat shallallahu 'alaihi wasallam selalu mengharapkan kedatangan orang asing seperti itu guna memetik faedah. Beliau bersabda: "Bila engkau melihat seseorang yang sedang mencari kebutuhannya, maka bantulah dia." Beliau tidak mau menerima pujian orang kecuali menurut yang selayaknya. Beliau juga tidak mau memutuskan pembicaraan seeorang kecuali orang itu melanggar batas, beliau segera menghentikan pembicaraan tersebut dengan melarangnya atau berdiri meninggalkan majlis." (HR. At-Tirmidzi)

Cobalah perhatikan satu persatu akhlak dan budi pekerti nabi umat ini shallallahu 'alaihi wasallam. Pegang teguh akhlak tersebut dan bersungguh-sungguhlah dalam meneladaninya, sebab ia adalah kunci seluruh kebaikan.

Di antara petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah mengajarkan perkara agama kepada teman-teman duduknya, di antara yang beliau ajarkan adalah:
"Barangsiapa yang wafat sedangkan ia memohon kepada selain Allah, ia pasti masuk Neraka." (HR. Al-Bukhari)

Di antaranya juga:
"Seorang muslim adalah yang kaum muslimin dapat terhindar dari gangguan lisan dan tangan-nya, seorang muhajir (yang berhijrah) adalah yang meninggalkan segala yang dilarang Allah Subhanahu wata’ala" (Muttafaq 'alaih).

Dan sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam:
"Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan ke masjid di malam kelam, berupa cahaya yang sempurna pada Hari Kiamat." (HR. At-Tirmidzi dan Abu Daud)

Demikian pula sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam :
"Perangilah kaum musyrikin dengan harta, jiwa dan lisan kamu." (HR. Abu Daud)

Diriwayatkan juga dari beliau:
"Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan sebuah perkataaan yang belum jelas bermanfaat baginya sehingga membuat ia terperosok ke dalam api Neraka lebih jauh daripada jarak timur dan barat." (Muttafaq 'alaih)



sumber : e-book islami
penyedia : HUMAS FARIS 8

Jumat, 20 Mei 2011

0 komentar
PENGAJIAN RUTIN SABTU DI MUSHOLLA NURUL IMAN


hadirilah dan syiarkanlah serta ajaklah rekan2 kita untuk hadir dalam pengajian rutin bulanan yang diselenggarakan oleh FARis smkn 8
dimusholla nurul iman,
hari sabtu, 21 mei 2011
jam 13.00-15.00

bersama ust. Umar Nadi (motivator  Remaja).

jangan lupa dateng ya, ajak yang lain.

_FARIS 8_

Senin, 16 Mei 2011

2 komentar
SELAMAT KEPADA LULUSAN SMKN 8 JAKARTA
 
Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas kelulusan siswa-siswi smkn 8 jakarta yang lulus 100%, semoga berita baik ini diiringi pula oleh semangat mensyukuri nikmat Alloh swt dan menjadi sarana untuk semakin bertambah dekat lagi kepada-Nya.
semoga kelulusan ini pula diiringi pula oleh sikap para alumni untuk terus memberikan yang terbaik kepada diri, keluarga, smkn 8 juga untuk indonesia. kami sangat berharap lulusan smkn 8 jakarta mampu bersaing dan memberikan contoh kepada lulusan sekolah yang lain dalam hal kebaikan dan tanggung jawab dalam bekerja ataupun meneruskan jenjang pendidikan selanjutnya (baca : kuliah).

semoga kalian semua para lulusan smkn 8 jakarta bisa menjadi sosok perubah keadaan negeri ini yang sedang dilanda musibah ketidakjujuran, musibah korupsi, musibah acuh tak acuh, musibah adu domba dsb.

salam cinta dan bahagia dari kami Faris 8

HUMAS FARIS 8 JAKARTA

Minggu, 15 Mei 2011

0 komentar

KEUTAMAAN MEMBACA AL QUR’AN




1.   Al Qur’an adalah Kalamullah a.Kitab yang Mubarak (diberkahi) QS. 6 : 92 b.Menunun kepada jalan yang lurus Qs. 17 : 9 c.Tidak ada sedikitpun kebatilan di dalamnya QS. 41: 42
2. Membaca Al Qur'an adalah sebaik-baik amal perbuatan.
Rasulullah bersabda : "Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar dan mengajarkan AL Qur'an" HR Al Bukhariy dari Utsman bin Affan.
3. Al Qur'an akan menjadi syafi' penolong di hari kiamat.
Rasulullah bersabda : Bacalah Al Qur'an sesungguhnya ia akan menjadi penolong pembacanya di hari kiamat " HR Muslim dari Abu Umamah.

4. Beserta para malaikat yang mulia di hari kiamat.
Sabda Nabi : "Orang yang membaca Al Qur'an dan dia lancar membacanya akan bersama para malaikat yang mulia dan baik. Dan orang yang membaca Al Qur'an  dengan terbata-bata, ia mendapatkan dua pahala " Muttafaq alaih dari Aisyah ra.

5. Aroma orang beriman.
Sabda Nabi : "Perumpamaan orang beriman yang membaca Al Qur'an adalah bagaikan buah utrujah, oromanya harum dan rasanya nikmat.....

6. Penyebab terangkatnya kaum. Sabda Nabi :
"Sesungguhnya Allah akan mengangkat suatu kaum dengan kitab ini dan akan menjatuhkannya dengan kitab ini pula" HR Muslim dari Umar bin Khatthab.

7. Turunnya rahmah dan sakinah.
Sabda Nabi : "Tidak ada satu kaum yang mereka sedang berdzikir kepada Allah, kecuali para malaikat akan mengitarinya, dan rahmat Allah akan tercurah kepadanya, dan sakinah (kedamaian) akan turun di atasnya, dan Allah akan sebutkan mereka pada malaikat yang ada di sisi-Nya. HR. At Tirmidziy dan Ibn Majah dari Abu Hurairah dan Abu Said.

8. Memperoleh kebajikan yang berlipat ganda.
Dari Ibnu Mas'ud ra berkata : Rasulullah SAW bersabda:"Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka ia akan memperoleh satu hasanah (kebajikan). Dan satu hasanah akan dilipat gandakan menjadi sepuluh, saya tidak katakan alif lam mim satu huruf, akan tetapi ali satu hurf, lam satu huruf, dan mim satu huruf. HR At Tirmidziy

9. Bukti hati yang terjaga/melek.
Dari Ibn Abbas ra berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya orang yang di hatinya tidak ada sesuatupun dari Al Qur'an, maka ia bagaikan rumah kosong. HR At Tirmidziy.  
Referensi
Riyadhssolihin.

Selasa, 03 Mei 2011

Setiap yang Halal Tidak Memerlukan yang Haram

0 komentar

Halal dan Haram dalam Islam

oleh Yusuf Qardhawi
 

Setiap yang Halal Tidak Memerlukan yang Haram

SALAH satu kebaikan Islam dan kemudahannya yang dibawakan untuk kepentingan ummat manusia, ialah "Islam tidak mengharamkan sesuatu kecuali di situ memberikan suatu jalan keluar yang lebih baik guna mengatasi kebutuhannya itu." Hal ini seperti apa yang diterangkan oleh Ibnul Qayim dalam A'lamul Muwaqqi'in 2: 111 dan Raudhatul Muhibbin halaman 10. Beliau mengatakan: Allah mengharamkan mereka untuk mengetahui nasib dengan membagi-bagikan daging pada azlam,8 tetapi di balik itu Ia berikan gantinya dengan doa istikharah. Allah mengharamkan mencari untung dengan menjalankan riba; tetapi di balik itu Ia berikan ganti dengan suatu perdagangan yang membawa untung. Allah mengharamkan berjudi, tetapi di balik itu Ia berikan gantinya berupa hadiah harta yang diperoleh dari berlomba memacu kuda, unta dan memanah. Allah juga mengharamkan sutera, tetapi di balik itu Ia berikan gantinya berupa aneka macam pakaian yang baik-baik, yang terbuat dari wool, kapuk dan cotton. Allah telah mengharamkan berbuat zina dan liwath, tetapi di balik itu Ia berikan gantinya berupa perkawinan yang halal. Allah mengharamkan minum minuman keras, tetapi dibalik itu Ia berikan gantinya berupa minuman yang lezat yang cukup berguna bagi rohani dan jasmani. Dan begitu juga Allah telah mengharamkan semua macam makanan yang tidak baik (khabaits), tetapi di balik itu Ia telah memberikan gantinya berupa makanan-makanan yang baik (thayyibat).
Begitulah, kalau kita ikuti dengan saksama seluruh hukum Islam ini, maka akan kita jumpai di situ, bahwa Allah s.w.t. tidak memberikan suatu kesempitan (baca haram) kepada hambanya, melainkan di situ juga dibuka suatu keleluasaan di segi lain. Karena Allah samasekali tidak menginginkan untuk mempersukar hambaNya dan membuat takut. Bahkan Ia berkehendak untuk memberikan kemudahan dan kebaikan serta betas-kasih kepada hambaNya. Sebagaimana difirmankan sendiri oleh Allah dalam al-Quran:
"Allah berkehendak akan menerangkan kepadamu dan memberikan petunjuk kepadamu tentang cara-cara (sunnah) yang dilakukan orang-orang sebelum kamu, dan Allah juga berkehendak untuk menerima taubatmu, dan Allah adalah Zat yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Allah berkehendak untuk menerima taubatmu, tetapi orang-orang yang mengikuti keinginan hawa nafsunya itu berkehendak untuk berpaling dengan palingan yang sangat. Allah (juga) berkehendak untuk memberikan keringanan kepadamu, sebab manusia itu dicipta dengan keadaan yang lemah." (an-Nisa': 26-27)




Halal dan Haram dalam Islam
Oleh Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi
Alih bahasa: H. Mu'ammal Hamidy
Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993
 
Indeks Islam | Indeks Qardhawi | Indeks Artikel | Tentang Pengarang
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota
Please direct any suggestion to Media Team

Ikhwatul Iman Rahimakumullah.

0 komentar
Assalamu’alaikum wr wb

Ikhwatul Iman Rahimakumullah.

Bagaimana kondisi keimanan antum semua hari ini? Ana berharap saat ini kondisi keimanan antum semua dalam keadaan puncak. Karena sering kali tanpa kita sadari ketika kita mendapatkan amanah yang berat biasanya kita lebih menitik beratkan untuk secepatnya dan seoptimalnya untuk menyelesaikan amanah tesebut. Dan sering kali karena kesibukan itulah yang akhirnya kita sering melupakan hal-hal yang bersifat ukhrowi meskipun hal itu sebenarnya sangat ringan ketika kita jalankan.

Akan tetapi realita yang ada adalah teman-teman aktivis dakwah lebih menyibukkan diri untuk mendahulukan amanah duniawi dan terlena terhadap amanah yang bersifat ukhrowi. Saat mengurusi sebuah kepanitiaan, sering kali kita meninggalkan tilawah Al-Qur’an yang biasanya kita lakukan setiap ba’da Sholat wajib meskipun hanya beberapa ayat, sholat sunnah qobla dan ba’da yang biasanya rutin kita lakukan akhirnya terpaksa kita tinggalkan, dan banyak sekali amalan-amalan lain yang sering kita tinggalkan ketika kita disibukkan dengan amanah duniawi. Kalo kita mau mencermati kembali, maka ketika kita dituntut untuk mobilisasi tinggi dengan segudang amanah yang kita tanggung maka sebenarnya kondisi itulah yang seharusnya kita lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan berharap dan berdo’a apa yang kita kerjakan diridhoi Allah SWT dan mendapatkan balasan amal baik atas-Nya.

Dengan cara menambah tilawah kita, menambah sholat sunnah kita, shaum sunnah kita dan amalan-amalan yang lain yang dapat memberatkan amalan timbangan kita di yaumul akhir nanti. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang bertanggung jawab terhadap amanah yang diberikan kepada kita dan semoga dengan amanah yang berat ini kita tetap diberikan ke-Istiqomahan di jalan dakwah ini. Ikhwah fillah sesungguhnya perjuangan dakwah itu akan senantiasa pahit terasa karena surga yang Allah janjikan itu benar-benar manis.

Bahwasannya kesuksesan dakwah yang kita lakukan ini sangat berkaitan dengan:

- Niat yang ikhlas karena Allah ,
- 'Azzam yang kuat,
- Mujahadah seorang aktivis dalam menyuarakan kebenaran,
- Iltizam kita terhadap Islam,
- Keistiqomahan kita di jalan Dakwah ini.

Semoga Allah senantiasa memberikan kita petunjuk untuk tetap berjalan di jalan yang lurus ini.

Afwan kalo ada kata-kata yang salah semoga Allah membenarkan lisan yang senantiasa berucap salah ini.

Assalamu’alaikum wr wb
penulis : abu "ziyan izzulhaq

Senin, 02 Mei 2011

Seri Makna As-syahadatain

0 komentar
Tarbiyah
Seri Makna As-syahadatain
Ahamiyatu Syahadatain
Sinopsis

Kepentingan syahadat (ahamiyah syahadah) perlu didedahkan kepada mad'u agar dapat betul-betul memahami syahadah secara konsep dan aplikasinya. Kenapa syahadah penting kerana dengan bersyahadah seseorang boleh menyebutkan dirinya sebagai muslim, syahadah sebagai pintu bagi masuknya seseorang kedalam Islam. Kefahaman seorang muslim sangat bergantung kepada kefahamannya kepada syahadah. Dengan syahadah sebagai dasar, seorang muslim dapat melakukan perubahan-perubahan individu, keluarga ataupun masyarakat. Dalam sejarah nabi dan rasul, syahadah sebagai kalimah yang diperjuangkan dan kalimah inilah yang menggerakkan dakwah nabi dan rasul. Akhir sekali, dengan syahdah tentunya setiap muslim akan mendapatkan banyak pahala dan ganjaran yang besar dari Allah SWT.

Hasiyah

1.Ahamiyah syahadah (kepentingan bersyahadah)

Syahadatain adalah rukun Islam yang pertama. Kepentingan syahadah ini kerana syahadah sebagai dasar bagi rukun Islam yang lain dan bagi tiang untuk rukun Iman dan Dien. Syahadatain ini menjadi ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam. Oleh sebab itu, sangat penting syahadah dalam kehidupan setiap muslim. Sebab-sebab kenapa syahadah penting bagi kehidupan muslim adalah:

Pintu masuknya ajaran Islam


Intisari ajaran Islam

Dasar-dasar perubahan menyeluruh

Halkikat dakwah para rasul

Keutamaan yang besar

2.Madkhol ila Islam (pintu masuk ke dalam Islam)

Syarah

Sahnya iman seseorang adalah dengan menyebutkan syahadatain

Kesempurnaan iman seseorang bergantung kepada pemahaman dan pengamalan syahadatain

Syahadatain membezakan manusia kepada muslim dan kafir

Pada dasarnya setiap manusia telah bersyahadah Rubbubiyah di alam arwah, tetapi ini sahaja belum cukup, untuk menjadi muslim mereka harus bersyahadah Uluhiyah dan syahadah Risalah di dunia.

Dalil

Hadits: Rasulullah SAW memerintahkan Mu'az bin Jabal untuk mengajarkan dua kalimah syahadah, sebelum pengajaran lainnya

Hadits: Pernyataan Rasulullah SAW tentang misi Laailaha illa Llah dan kewajiban manusia untuk menerimanya

Q: 47:19, Pentingnya mengerti, memahami, dan melaksanakan syahadatain. Manusia berdosa akibat melalaikan pemahaman dan pelaksanaan syahadatain

Q: 37:35, Manusia menjadi kafir karena menyombongkan diri terhadap Laa ilaha illa Llah

Q: 7:172, Manusia bersyahadah di alam arwah sehingga fitrah manusia mengakui keesaan Allah. Ini perlu disempurnakan dengan syahadatain sesuai ajaran Islam.

3.Kholaso ta'lim Islam (kefahaman muslim terhadap Islam)

Syarah

Kefahaman muslim terhadap Islam bergantung kepada kefahamannya pada syahadatain. Seluruh ajaran Islam terdapat dalam dua kalimah yang sederhana ini.

Ada 3 hal prinsip syahadatain: (1) Pernyataan Laa ilaha illa-Llah merupakan penerimaan penghambaan atau ibadah kepada Allah sahaja. Melaksanakan minhajilLah merupakan ibadah kepadaNya. (2). Menyebut Muhammad Rasulullah adalah tauladan dalam mengikuti MinhajilLah. (3). Penghambaan kepada Allah meliputi seluruh aspek kehidupan. Ia mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya sendiri dan dengan masyarakatnya.

Dalil

Q: 2:21, 51:56, Ma'na Laailaha illa-Llah adalah penghambaan kepada Allah. 21:25, Rasul diutus dengan membawa ajaran tauhid.

Q: 33:21, Muhammad SAW adalah tauladan dalam setiap aspek kehidupan. 3: 31, aktifiti hidup hendaknya mengikuti ajaran Muhammad SAW.

Q: 6:162, Seluruh aktiviti hidup manusia secara individu, masyarakat dan negara mesti ditujukan kepada mengabdi Allah SWT sahaja, 3: 19, 3:85, 45:18, 6:153, Islam adalah satu-satunya syariat yang diredhai Allah. Tidak dapat dicampur dengan syariat lainnya.

4.Asasul Inqilab (dasar-dasar perubahan)

Syarah

Syahadatain mampu merubah manusia dalam aspek keyakinan, pemikiran, mahupun jalan hidupnya. Perubahan meliputi berbagai aspek kehidupan manusia secara individu atau masyarakat.

Ada perbezaan penerimaan syahadatain pada generasi pertama umat Muhammad dengan generasi sekarang. Perbezaan tersebut disebabkan kefahaman terhadap makna syahadatain secara bahasa dan pengertian, sikap konsisten terhadap syahadah tersebut dalam pelaksanaan ketika menerima mahupun menolak.

Umat terdahulu langsung berubah ketika menerima syahadatain. Sehingga mereka yang tadinya bodoh menjadi pandai, yang kufur menjadi beriman, yang bergelimang dalam maksiat menjadi taqwa dan abid, yang sesat mendapat hidayah. Masyarakat yang tadinya bermusuhan menjadi bersaudara di jalan Allah.

Syahadatain dapat merubah masyarakat dahulu maka syahadatain pun dapat merubah umat sekarang menjadi baik.

Dalil

Q: 6:122, Penggambaran Allah tentang perubahan yang terjadi pada para sahabat Nabi, yang dahulunya berada dalam kegelapan jahiliyah kemudian berada dalam cahaya Islam yang gemilang.

33:23, Perubahan individu contohnya terjadi pada Mus'ab bin Umair yang sebelum mengikuti dakwah rasul merupakan pemuda yang paling terkenal dengan kehidupan glamour di kota Mekkah tetapi setelah menerima Islam, ia menjadi pemuda sederhana yang da'i, duta rasul untuk kota Madinah. Kemudian menjadi syuhada Uhud. Saat syahidnya rasulullah membacakan ayat ini.

37:35 - 37, reaksi masyarakat Qurays terhadap kalimah tauhid 85:6 - 10, Reaksi musuh terhadap keimanan kaum mukminin terhadap Allah 18:2, 8:30, Musuh memerangi mereka yang konsisten dengan pernyataan Tauhid.

Hadits: Laa ilaaha ilaLlah kalimat yang dibenci penguasa zalim dan kerajaan.

Hadits: Mereka yang konsisten dengan syahadatain akan menang dan mereka yang memusuhinya akan kalah dan hancur.

Hadits: Janji rasul bahwa kalimah tauhid akan memuliakan kaumnya.

5.Haqiqat dakwah rasul

Syarah

Setiap Rasul semenjak nabi Adam AS hingga nabi besar Muhammad SAW membawa misi dakwahnya adalah syahadah

Makna syahadah yang dibawa juga sama iaitu laa ilaaha ilalLah

Dakwah rasul sentiasa membawa umat kepada pengabdian Allah sahaja

Dalil

Q: 60:4, Nabi Ibrahim berdakwah kepada masyarakat untuk membawanya kepada pengabdian Allah sahaja.

Q: 18:110, Para nabi membawa dakwah bahawa ilah hanya satu iaitu Allah sahaja

6.Fadailul A'dhim (ganjaran yang besar)

Syarah

Banyak ganjaran-ganjaran yang diberikan oleh Allah dan dijanjikan oleh Nabi Muhammad saw.

Ganjaran dapat berupa material ataupun moral./ Misalnya kebahagiaan di dunia dan di akhirat, rezeki yang halal dan keutamaan lainnya

Keutamaan ini selalu dikaitkan dengan aplikasi dan implikasi syahadah dalam kehidupan sehari-hari

Dielakkannya kita dari segala macam kesakitan dan keseksaan di dunia ataupun di akhirat.

Dalil

Q: Allah SWT memberikan banyak keutamaan dan kelebihan bagi yang bersyahadah

H: Allah SWT akan menghindarkan neraka bagi mereka yang menyebut kalimah syahadah

Ringkasan

Kepentingan syahadatain : (4:41, 2:143)

a.Pintu masuk ke dalam Islam : (a)
b.Intisari ajaran Islam : (b, 21:25)
c.Dasar-dasar perubahan total: (6:122, 13:11) peribadi dan masyarakat
d.Hakikat Dakwah para Rasul a.s : (21:25, 3:31, 6:19, 16:36)
e.Kelebihan yang besar

sumber : file:///D:/full%20dakwah/E-Book%20Islami%201430%20H%20Jilid%20II/Suplemen%20Tambahan/Dr.%20Iwan%20Prayitno-Materi%20Tarbiyah.chm

Sabtu, 30 April 2011

FARIS 8 SIAP BANTU MENANGGULANGI BAHAYA NII >> MENTERI AGAMA

0 komentar
Menteri agama Peringatkan Bahaya NII ke Lembaga Pendidikan

Menteri Agama Suryadharma Ali - inilah.com/Agus Priatna
Oleh:
Nasional - ahad, 01 mei 2011 | 06:00 WIB


INILAH.COM, Jakarta- Menyusul maraknya perserta didik di berbagai universitas yang direkrut menjadi anggota Negara Islam Indonesia (NII), Menteri Agama Suryadharma Ali memperingatkan lembaga pendidikan akan bahayanya pemikiran NII.
"Kami akan undang mereka untuk mengingatkan bahwa bahaya pemikiran NII sudah sangat memprihatinkan," kata Suryadharma di Jakarta, Kamis (28/4/2011).
Suryadharma mengatakan, akan segera mengundang pimpinan sejumlah lembaga pendidikan yang berada di bawah koordinasi Kementerian Agama untuk bersama membahas gerakan NII.
"Kami akan koordinasi dengan kanwil Kementerian Agama provinsi dan kepada pimpinan lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama," sambungnya.
Suryadharma menegaskan, pejabat kantor wilayah Kementerian Agama dan para pimpinan lembaga pendidikan harus mewaspadai setiap gerakan yang membahayakan negara.
Gerakan NII menjadi bahan pemberitaan setelah beberapa kasus penculikan dan atau "pencucian otak" mulai terungkap. Polri pun mulai mewaspadai gerakan tersebut.
Kepolisian Daerah Metro Jaya sudah memonitor adanya kantong-kantong gerakan NII di Jakarta."Sudah termonitor ada di wilayah-wilayah pinggiran di Jakarta, Bekasi, Pondok Gede dan Tangerang," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Sutarman di Jakarta, beberapa waktu lalu.(ant/ndr)
(Sumber : inilah.com)



MENINDAK LANJUTI HIMBAUAN bpk mentri agama bpk surya darma ali, maka dengan ini kami dari Forum Alumni Rohis smkn 8 jakarta, siap membantu dunia pendidikan khususnya smkn 8 jakarta, dalam membentengi aqidah siswa/i smkn 8 dalam penyesatan yang dilakukan NII.

untuk itu kami menghimbau kepada seluruh Anggota Faris 8 dan seluruh warga smkn 8 jakarta untuk segera melaporkan apabila didapati tanda-tanda penyebaran agama yang sembunyi-sembunyi yang dilakukan di smkn 8 jakarta.

semoga keimanan kita senantiasa dijaga oleh Alloh swt dan kita diberikan keistiqomahan.  amin ya Robbal alamin
redaksi : Humas faris 8 jakarta

Rabu, 27 April 2011

Upps, Jangan asal ngomong >> ROHIS bukan sarang teroris

2 komentar
Bismillahirrohmanirrohim,
asalamualaikum, ijinkan kami dari faris 8 menjawab issue miring dari pernyataan Sidney Jones  yang menyebutkan, bahwa Rohis adalah cikal bakal sarang teroris. baik kami akan mulai tulisan ini, semoga bermanfaat info ini khususnya untuk para pelajar, staff pengajar, institusi dunia pendidikan dan masyarakat umum.
ini adalah pengalaman pribadi dan fakta yang tidak terbantahkan oleh sejarah. selama kami (baca : penulis), mulai bergabung dengan organisasi Rohis, saya mendapatkan banyak hal. dari saya yang sebelumnya belum mengenal islam dan tujuan hidup hingga saya yang sekarang mampu mengembangkan potensi diri untuk lingkungan sekitar saya. dahulu sebelum saya mengenal Rohis (baca : Rohis Smkn 8 jakarta), saya jauh dari tuntunan agama, jarang sholat, hidup urak-urakan gak jelas, terpengaruh gaya hidup para remaja yang hedonis, hura-hura, dan penuh dengan kesia-siaan, hidup yang mengalir begitu saja tanpa arahan yang jelas. hidup hanya sebatas makan-tidur-sekolah-pulang-bermain. hanya berkutat pada itu-itu saja.
Tapi semua itu berubah 360 derajat, setelah saya mengenal Rohis dan mendapat banyak bimbingan keislaman disana. hidup saya jadi lebih terarah dan yang sangat saya syukuri hingga saat ini, potensi yang ada dalam diri saya berkembang dan dapat saya optimalkan. di Rohis saya bukan hanya sekedar belajar tentang bagaimana berorganisasi yang baik, tapi di rohis kami mempelajari banyak hal, mulai dari motivasi menuntut ilmu, menghormati orang tua, menghormati guru, menghargai sesama teman, bangga dengan identitas sebagai muslim sampai kami diajarkan pengelolaan manajemen hidup, mengatur waktu dengan baik, belajar bersyukur, akhlaq yang baik dan menjadi contoh kepada siswa-siswi dalam hal prestasi. tidak jarang pula, orang-orang yang masuk rohis, rata-rata intelektualnya lebih dari yang lain. prestasi nya baik dan disukai banyak pihak karena akhlaq nya yang memang menjadi teladan bagi semua.
selama saya mendalami rohis disekolah 3 tahun dan sekarang masih aktif di forum alumni rohis sampai sekarang, TIDAK PERNAH SEDIKIT PUN SAYA MELIHAT ROHIS MENGAJARKAN KEKERASAN ATAU TERORISME. 
Demi Alloh saya berani menjamin, semua tuduhan miring yang ditujukan untuk rohis hanyalah upaya musuh-musuh islam untuk menghentikan laju perkembangan dakwah Agam islam ini. mereka orang-orang Kafir/diluar islam berupaya memadamkan cahaya Alloh. sebagaimana kita lihat ayat dibawah ini :(Qs. At-Taubah ayat  32  yang artinya Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.




Rohis sesuai namanya berfungsi sebagai kegiatan pendamping proses belajar mengajar yang targetnya adalah membantu tugas bapak dan ibu guru serta kepala sekolah dalam membina moral siswa-siswi sekolah tersebut, dibantu oleh tenaga-tenaga alumni yang cinta dengan almamater sekolahnya dan kepedulian besar terhadap nasib generasi putra-putri bangsa indonesia yang saat ini sedang menjadi sasaran utama yang ingin dirusak musuh-musuh islam. karena saya pernah baca, untuk menghancurkan suatu bangsa, trik yang paling ampuh adalah menghancurkan moral para pemudanya. karena jika bangsa itu pemudanya sudah hilang akhlaqnya, maka tunggu 30-40 tahun kemudian, bangsa itu menjadi bangsa yang terbelakang.

ada point menarik yang masih sangat ingin saya utarakan, selama saya bergabung di Rohis, yang dulunya saya Gaptek (awam tekhnologi) sampai sekarang saya sudah bisa menggunakan dan memanfaatkan tekhnologi, subhanalloh sungguh ini adalah harga yang sangat mahal. Rohis sudah mengubah hidup saya ke arah yang sangat baik, bukan hanya tentang urusan akhirat, ibadah sehari-hari dan akhlaq kepada sesama teman, bakti kepada orang tua, hormat kepada bapak-ibu guru. tapi juga Rohis sudah merubah diri saya menjadi pribadi yang mampu bersaing dengan dunia usaha saat ini.

sekarang selain saya masih kuliah, saya juga masih bekerja di sebuah perusahaan, saya juga sudah punya 2 usaha walaupun masih dalam tahap pemula, saya juga sudah mampu menikah di usia muda dan mampu dengan ijin Alloh menafkahi keluarga saya, dan saya pun mampu memimpin 4 organisasi sekali gus. itu semua Atas ijin dan Ridho Alloh saya dipilih untuk bergabung dengan Rohis smkn 8 jakarta.

kemudian perlu saya tambahkan bahwa, mayoritas hampir 90%, orang-orang yang pernah bergabung di rohis ini dan istiqomah dijalan dakwah ini, mereka-mereka kehidupannya bertambah baik dan jika dilihat dari sudut pandang dunia mereka boleh dikatakan berhasil. ada diantara mereka, ada yang menjadi Guru,  karyawan profesional, PNS yang amanah, pengusaha yang jujur, mahasiswa penuh prestasi, juga gak sedikit yang menjadi dosen bahkan Anggota dewan. itu semua semata-mata karena mereka memperjuangkan agama Alloh ini. baik sebagai penutup silahkan kita baca  firman Alloh swt dibawah ini : Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Qs. Muhammad, ayat 7).




demikianlah catatan ini saya buat, semoga dapat menjawab isu-isu/fitnah-fitnah yang berkembang dimasyarakat dan pesan saya, jangan takut dengan rohis, karena Rohis ada untuk membantu generasi muda mengembangkan prestasi dan keimanannya.

jazakumulloh khoiron katsir


sumber : syafiih azami

buku islami

Senin, 25 April 2011

lima bola

0 komentar
5 bola

Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan dimana kita harus
memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara.
 Bola-bola tersebut bernama :
 1. Pekerjaan
 2. Keluarga
 3. Kesehatan
 4. Teman
 5. Spirit
 Kita harus menjaga agar ke-5 bola ini seimbang di udara.
 Kita akan segera mengerti bahwa ternyata "Pekerjaan" hanyalah sebuah bola
karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul
 kembali.
 Tetapi empat bola lainnya yaitu Keluarga,Kesehatan, Teman dan Spirit,
terbuat dari gelas. Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan
dapat terluka, tertandai, tergores, rusak atau bahkan hancur
 berkeping-keping. Dan ingatlah, mereka tidak akan pernah kembali seperti
aslinya.
 Kita harus memahami benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya.

Bagaimana caranya?
 1. Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain.
   Perbedaan yang ada diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita
spesial.
 2. Jangan menganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah
padanya
seakan-akan ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup
menjadi kurang berarti.
 3. Jangan biarkan hidup kita terpuruk di masa lampau atau dalam mimpi masa
depan.
   Satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu
hidupmu.
 4. Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan.
    Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha.
 5. Janganlah takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna.
   Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh untuk
mengikat kita satu sama lain.
 6. Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita
untuk belajar bagaimana menjadi berani.
 7. Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalahkebutuhan untuk merasa dihargai
8. Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu pengetahuan adalah harta karun
yang selalu dapat kita bawa kemana pun tanpa membebani.


Dan akhirnya??
 MASA LALU adalah SEJARAH
 MASA DEPAN  MISTERI
 Dan SAAT INI adalah KARUNIA DAN PERJUANGAN.....

Minggu, 24 April 2011

muhasabah harian

0 komentar
MUHASABAH HARIAN
Umar bin Khottob berwasiat :
"Hitung-hitunglah dirimu sendiri sebelum kamu dihitung, dan timbang-timbanglah dirimu terlebih dahulu sebelum kamu ditimbang, dan persiapkanlah untuk menghadapi alam terbuka yang besar (mahsyar)."
Sesungguhnya bentuk ragam jahiliyah yang sedang dihadapi oleh seorang da'i dan muharrik dalam kehidupannya sangat banyak. Ia merasa asing ditengah-tengah kejanggalan dan keruntuhan sendi-sendi masyarakatnya. Ia merasa semua bentuk kebudayaan asing atau modern adalah menyesatkan dan menenggelamkan nilai-nilai dan akhlaq mulia, serta menyebarkan kekejian dan kehinaan di tengah-tengah masyarakat.
Dengan demikian sangat dihajatkan agar dia mampu mempola jiwanya dan membentenginya dari pengaruh lain terhadap penyelewengan akhlaq. Supaya ia mampu melanjutkan perjalanan da'wah dan jihad dengan mendapat ridlo Allah SWT dan berhasil menghalau segala bentuk kejahiliyahan.
Untuk memcapai ini semua kami berpesan kepada saudara-saudaraku, baik sebagai generasi pemula atau sebagai du'at atau sebagai mas'ul atau lainnya, supaya masing-masing mempunyai janji harian untuk bermuhasabah dan membentuk syahsyiah thoyyibah mujahidah...
Muhasabah harian sekaligus merupakan janji harian adalah sebagai berikut :
1. QIYAMUL LAIL (madrasah ruhiyah) jangan sampai anda lewatkan ! Qiyamul lail adalah sumber kekuatan iman yang tak terbandingkan.
Inilah sebenarnya rahasia firman Allah yang menyebutkan :
"Sesungguhnya bangun diwaktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu') dan bacaan di waktu malam itu lebih berkesan. " (QS Al Muzammil 6)
Apakah anda selalu menyempatkan diri untuk bangun malam meskipun hanya sebentar? sebagai amal tambahan buat anda, niscaya Allah akan mengangkat anda ketempat yang terpuji. Ataukah anda termasuk
orang-orang yang tidur nyenyak lagi lalai? Bukankah saat-saat itu Robbmu turun pada sepertiga akhir malam? Bukankah Dia telah berfirman :
"Tidak ada hamba yang memohon ampun (pada saat itu) melainkan Aku mengampuninya, seorang hamba yang berdoa melainkan Aku menjawabnya, Dan hamba yang meminta kepada Ku melainkan Aku memberinya. "
Kemudian dimanakah anda hai saudaraku? Apakah anda termasuk hamba-hamba yang disifati oleh Allah dalam firman-Nya :
" Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya(mengerjakan shalat malam)." (QS As Sajdah 16)
"Mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam dan diakhir-akhir malam (waktu sahur) mereka memohon ampun kepada Allah." (QS Adz Dzariyat 17-18)
"Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (adzab) akhirat dan mengharapkan rahmat Robbnya ? katakanlah "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran." (QS Az Zummar 9 )
Imam Thobrani meriwayatkan dalam Al Kabir dari Salman Al Farisi ra, ia berkata : Rosulullah SAW bersabda :
"Hendaklah kamu selalu mengerjakan shalat malam, sebab shalat malam itu adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelummu, yang dapat mendekatkan dirimu dengan Robbmu, yang dapat menghapuskan kesalahan-kesalahanmu, dan benteng dari dosa serta menolak masuknya penyakit kedalam badan.”
2. Hai saudaraku, apakah anda selalu menyadari bahwa sesungguhnya Allah mempunyai malaikat-malaikat yang selalu mengikuti dan meneropong kita di waktu siang dan malam? Dan sesungguhnya mereka berkumpul pada waktu shalat fajar dan shalat ashar, kemudian mereka naik ke langit, lalu Allah bertanya kepada mereka, sedang melaksanakan apa hamba-hamba Ku ketika kau tinggalkan mereka ? Malaikat menjawab : " Kami tinggalkan    mereka dalam keadaan shalat (pula)."
Apakah anda selalu menunaikan shalat fajar tepat pada waktunya dengan berjamaah? Lalu anda termasuk orang-orang yang disinyalir oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya :
" Barangsiapa yang shalat subuh, maka ia berada dalam tanggungan Allah SWT, maka lihatlah hai anak Adam ! Allah tidak akan meminta (kembali) darimu sedikitpun dari tanggungan Nya. " (H.R. Imam Muslim)
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata :
Rosulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang-orang munafiq adalah shalat isya' dan shalat fajar, kalau seandainya mereka mengetahui apa-apa yang ada didalamnya sungguh mereka akan mendatanginya meskipun harus dengan merangkak...
3. Ketahuilah hai saudaraku, sesungguhnya hatimu itu benar-benar membutuhkan siraman Al Quran yang pasti akan memberikan ketentraman dan ketenangan serta menepiskan segala penyelewengan dan sifat pengecut. Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu mempunyai hati yang selalu hidup dan bernilai, berdenyut lagi bergetar.
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka. " (QS Al Anfal 2)
Apakah anda selalu membiasakan membaca dan tadabbur dari lembaran-lembaran muhsaf Al Quran setiap selesai shalat fajar ? Dan apakah anda mengingat Allah dalam keadaan sepi dengan rasa khusu' sampai air mata anda menetes ? Ataukah anda termasuk orang-orang yang begitu saja dilalui oleh masa yang panjang lalu hati mereka menjadi keras seperti batu yang keras !
Saudaraku, tidakkah anda mendengar firman Allah ?
"Sesungguhnya Qur'anul fajr itu disaksikan (oleh malaikat)." (QS Al Isro' 78)
Tidakkah anda mendengar pula sabda Roasulullah SAW ?
"Sesungguhnya orang yang tidak ada didalam rongganya sesuatu dari Al Qur'an maka ia laksana rumah yang runtuh."   (H.R. Tirmidzi)
Kemudian janganlah anda lupa untuk membaca Al Qur'an dan jadikanlah seakan-akan Al Qur'an itu turun kepada anda yang pertama kali !
4. Ketika anda sudah duduk dimeja hidangan, lalu apakah anda sedikitpun tidak berfikir tentang manfaat makan ? Nikmat dan makanan lezat yang telah disediakan oleh Allah kepada anda untuk memberikan gizi kepada anda dan menjadikan kekuatan yang menyadarkan anda untuk bersyukur kepada Allah dan mentaatiNya, sehingga anda kuat dan mampu berjihad di jalan Nya ?
Kemudian sudahkan anda meniti kembali sumber-sumber anda didalam mendapatkan makanan dan minuman, apakah sudah benar-benar halal lagi baik ? Dan sudahkan anda mampu membedakan mana diantaranya yang haram lagi jelek ?
5. Ketika anda keluar rumah...seharusnya anda mengerti sesungguhnya Islam adalah Ad-Died amali (memerintahkan bekerja), dien sa'yun (mewajibkan usaha) bukan pengangguran. Sesungguhnya diantara kewajibanmu sebagai pedagang, petani, tukang kayu, tukang pabrik...dan sebagainya.
Lalu apakah hari ini telah menunaikan sebagian kewajiban dari jihad ini, kemudian anda menunaikannya dengan tekun dan ikhlas ?
Sebagai realisasi sabda Rosulullah saw :
" Sesungguhnya Allah mencintai orang diantara kamu apabila ia mengerjakan sesuatu pekerjaan, lalu menekuninya. "
Apakah anda sudah mensucikan hasil kerja anda (harta benda) dengan menginfaqkan kepada fuqoro' maasaqin dan saudara saudara seaqidah anda yang membutuhkan ? Dan apakah anda telah menunaikan zakat wajib ? dengan demikian anda termasuk orang-orang yang bersyukur ?
Imam Bukhori meriwayatkan dari Miqdad bin Yakrob dari Nabi saw, bahwasannya beliau bersabda :
" Tidaklah sama sekali orang itu makan makanan yang lebih baik daripada ia makan dari hasil tangannya sendiri, sesungguhnya Nabi Allah Daud as tidak makan kecuali dari hasil tangannya (jerih payah) sendiri. "
6. Sekarang anda berada dijalan raya dan berada di tengah tengah masyarakat yang majemuk lalu apakah anda selalu ber-muqorobah (selalu merasa diawasi Allah)...
Apakah ketika anda melihat barang haram, lalu anda memalingkan mata dan menundukkan mata dan segera ber-istighfar kepada Allah, karena anda tahu benar bahwa pandangan mata pertama masih dimaafkan dan pandangan kedua dilaknat ? Lagi pula memandang barang haram itu adalah panah racun di antara sekian panah racunnya iblis la`natulah`alaihi ?
Apakah ketika ada seorang wanita yang berkedudukan, cantik lagi molek memanggil-manggil anda untuk melakukan kemaksiatan semu, lalu secepatnya anda menolak seraya berkata: "Sesungguhnya saya takut kepada Allah."  Kemudian anda mengulang-ulang firman Allah swt :
" Wahai Robku, penjara lebih aku sukai dari pada memenuhi ajakan mereka (wanita-wanita) kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka tentu aku akan cenderung untuk memenuhi keinginan mereka dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh. " (QS Yusuf 33)
Apakah ketika anda berdagang itu mencari yang halal, meski hasilnya sedikit ?
Apakah anda melalaikan diri untuk mengambil pelajaran dari orang yang menyelisihi syari'at Allah ?
Apakah anda sudah merasakan bahwa setiap tingkah laku anda tetap diawasi oleh Allah ?
Ataukah anda termasuk orang yang merasa diawasi tapi tetap melanggar, sebab anda mengira umur anda masih panjang ? Apakah semua itu sudah anda timbang dengan neraca Islam ?
Apakah anda memulai dan segera memulai menundukan syahwat dan subhat, sehingga anda menjadi orang-orang yang bertaqwa ?
7. Sekarang kepada diri sendiri tentang berapa banyakkah amal-amal islami yang sudah anda lakukan ? Apakah ikhwan dan akhwat anda adalah merasakan atsar amal islami anda ketika bergaul dengan mereka ? Apakah anda sudah berziaroh/berkunjung kepada mereka dirumahnya demi menguatkan ukhuwah dan membangkitkan fikroh dan harakah? Di antara kewajiban anda adalah bergerak  (berdakwah dan harokahnya) pada setiap tempat dan kesempatan, dan akan mampu meninggalkan asas islami kepada setiap orang yang anda tinggalkan dan ingatlah selalu sabda Rosulullah saw :
" Sesungguhnya Allah memberikan hidayah kepada satu orang lantaran (dakwah) kamu, lebih baik dari pada dunia seisinya."
Sungguh anda mempunyai waktu-waktu senggang diluar jadwal pekerjaanmu...Dan kewajibanmu adalah meluangkan waktu untuk berdakwah...Waktu laksana pisau jika tidak engkau pergunakan memotong, niscaya ia akan memotongmu. Dalam hal ini Rosulullah saw berwasiat :
" Sebaik-baiknya pemberian adalah kalimat haq yang kamu dengar kemudian kamu membawanya kepada saudaramu sesama muslim, lalu kamu mengajarkannya kepadanya. " (Riwayat Thobroni)
Ibnu Muslim meriwayat dalam shohihnya dari Abu Hurairah ra. Bahwasannya Rosulullah saw bersabda :
" Barangsiapa berdakwah kepada petunjuk, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala mereka. Dan barangsiapa yang berdakwah kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun dari dosa mereka."
9. Sekarang bertanyalah kepada dirimu tentang waktu yang anda telah persiapkan untuk mencurahkan dan berkurban di jalan Allah. Sesungguhnya beban berat selalu menghalangi anda, dengan demikian mampukan anda meringankan beban-berat tersebut Dan membebaskan diri dari belenggu kekuatan selain kekuatan Allah ?
Takut menghadapi resiko hidup adalah memberatkan anda dan menjadikan anda memilih duduk dari pada jihad fisabilillah.. Semua itu harus anda bebaskan !!
Takut kehilangan materi adalah memberatkan anda dan membuat anda absent dari medan dakwah. Islam wajib membebaskan !
Cinta kepada istri, anak, sanak keluarga kadang-kadang menghalangi dakwah anda, maka berpalinglah dari kekuatan mereka !!
Sesungguhnya anda harus memprioritaskan masalah Islam di atas semua masalah, dan menundukkan hawa nafsumu dalam rangka mengikuti syar'i, sehingga menjadi siap dan selalu siap mati syahid dijalan Allah.
Iman Bukhori dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abdullah bin Abi Aufa ra, ia berkata :
Rosulullah saw bersabda : “Ketahuilah sesungguhnya syurga berada di bawah naungan pedang."
Imam Muslim meriwayatkan dalam shohihnya dari Uqbah bin Amir ra, ia berkata : Saya mendengar Rosulullah saw berkutbah diatas mimbar :
"Dan persiapkanlah olehmu (untuk menghadapi musuh) apa saja yang kamu mampu dari kekuatan...ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah melempar (memanah) ... ketahuilah bahwa quwwah itu adalah melempar (memanah)... ketahuilah bahwa quwwah itu adalah melempar (memanah)..
10. Terakhir tapi bukan yang akhir tentang apa yang dalam badanmu...apa kewajibanmu kepadanya ? Bukankah anda berkewajiban untuk memberi gizi halal lagi bersih kepadanya sehingga ia menjadi kuat dan ulet lagi mampu    membawa beban-beban perjalanan panjang dan jihad fisabilillah ? Sebenarnya anda harus mengerti bahwa orang mukmin yang kuat itu lebih baik dibandingkan seorang mukmin yang lemah, dalam segala hal lebih unggul.
Apakah pagi ini anda telah menunaikan olah raga badan yang teratur ?
Apakah anda sudah dan punya niat untuk segera meninggalkan hal-hal yang menghancurkan dan melemahkan badan ? Lalu anda berlaku adil kepadanya baik pada waktu bergadang, makan ,minum dan anda mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok, menikmati teh dan kopi ?
Sesungguhnya bagi dirimu hai saudaraku untuk mempersiapkan diri menjadi jundi (tentara) dalam ma'rokatul Islam. Yakinlah sesungguhnya Allah adalah wali (penolong) orang-orang yang sholih dan selalu membimbing mereka menuju  jalan yang satu/sama.

sms tausyiah

0 komentar
SMS TAUSYIAH

1.    Pekerjaan tersulit dalam kehidupan adalah membersihkan nafsu dari kotorannya
2.    Bekerja keras adalah bagian dari fisik,bekerja cerdas merupakan bagian otak, sedangkan bekerja ikhlas merupakan bagian dari hati.
3.    Banyak hal yang bisa dilakukan dengan kecerdasan, tapi cerdas tanpa hati nurani lebih berbahaya karena bisa membuat kejahatan yang lebih dahsayt.
4.    Jagalah hati dari semainya bibit kesombongan dan kedengkian, sebab jika bibit-bibit seperti itu tumbuh maka lambat laun hati kita akan mati.
5.    Jual beli itu bukan hanya masalah transaksi uang dan barang tapi harus jadi amal soleh.
6.    Hilangnya nikmat adalah saat kita tak pandai bersyukur. Bersyukur kepada Allah itu ada tiga cara : bersyukur dalam hati, dengan lisan dan dalam sikap/perbuatan.
7.    Bintang ilmu, bulan makrifat, dan matahari tauhid semuanya bersarang dan terbit hanya pada hati kita.
8.    Orang yang cerdas menurut Rosulullah adalah orang yang mampu menahan hawa nafsu dan beramal untuk hari sesudah maut.
9.    Kesuksesan adalah milik orang yang sangat gigih mengubah dirinya dan tidak akan terjadi perubahan kecuali pada orang yang berani melihat kekurangan dirinya.
10.    Kegaalan biasanya disebabkan oleh satu kelemahan manusia, yaitu tidak adanya keseimbangan antara keinginan dan kesungguhan dalam menyempurnakan ikhtiar.
11.    Mencari seribu satu alasan untuk memaklumi orang lain adalah cara melatih diri agar berprasangka baik kepada orang beriman dan waspada terhadap orang zhalim.
12.    Keluh kesah dan amarah tidak akan banyak mengubah keadaan, selain akan lebih mempersulit posisi kita sendiri.
13.    Ketidaksabaran kadang muncul karena kita kurang mampu memahami hikmah dibalik musibah yang menimpa.
14.    Jadikan hari yang tersisa menjadi hari yang selalu merindukan rida Allah.
15.    Harta manusia sesungguhnya  terbagi tiga yaitu : apa yang dimakan lalu habis, apa yang dipakai lalu lusuh, dan apa yang disedekahkan akan tersimpan untuk akhirat.
16.    Tidak ada sesuatu yang lebih baik daripada akal yang diperindah dengan ilmu, ilmu dengan kebenaran, kebenaran dengan kebaikan, kebaikan dengan taqwa.
17.    Awalilah kesuksesan dengan berani melihat kekurangan diri sendiri.
18.    Waktu adalah modal utama dalam hidup kita, maka berbahagialah bagi siapapun yang pandai mengatur dan memanfaakan waktu sehingga tidak berlalu sia-sia.
19.    Tidak akan pernah tentram rumah tangga yang tidak mengarahkan anggota keluarganya untuk bersungguh-sungguh taat kepada Allah.
20.    Ciri Entreprener muslim : Saat encarinya sangat menjaga keadilan dan kejujuran, lalu setelah mendapatkannya didistribusikan untuk kepentingan umat.
21.    Jika kita memelihara kebencian dan dendam, maka seluruh waktu dan pikiran yang kita miliki akan habis dan kita tidak akan pernah menjadi orang produktif.
22.    Orang serakah tidak akan pernah merasakan lezatnya dan manisnya kenikmatan, dia bagaikan orang makan yang tidak pernah merasakan kenyang dan nikmatnya makanan.
23.    Ada dua macam perjuangan : perjuangan untuk tetap hidup di dunia dan perjuangan untuk meraih kehidupan kekal di akhirat dengan sebaik-baiknya.
24.    Barang siapa ingin dunia harus dengan ilmu, ingin  akhirat harus dengan ilmu, ingin dunia dan akhirat harus dengan ilmu.
25.    Tidak ada penghinaan yang akan membuat kita sengsara jika kita jadikan itu sebagai ladang amal untuk meningkatkan kemuliaan dengan memaafkan dan sabar.
26.    Orang tawadu’ tidak pernah melihat orang lain lebih rendah dari dirinya.
27.    Kehidupan adalah medan perang tanpa gencatan senjata, titik lemah manusia adalah ketika akalnya tertutup oleh hawa nafsu sehingga salah memilih jalan dan keputusan.
28.    Jalan terbaik bagi kita membalas dendam terhadap musuh adalah dengan cara meningkatkan derajat dan kehormatan diri sendiri.
29.    Salah satu cirri akhlak mulia adalah bersikap ramah dan lemah lembut terutama kepada orang yang seharusnya dipimpin dan dibina.
30.    Banyak orang menginginkan kebahagiaan, namun seringkali justru sebaliknya yang didapatkan, sebab dia salah memahami arti kebahagiaan itu sendiri.
31.    Kita harus bersabar tidak hanya dalam kesempitan tapi juga dalam kelapangan.
32.    Seni yang paling baik dalam bersilaturahmi adalah banyak-banyak untuk mengingat dan mengakui kekurangan diri sendiri.
33.    Banyak orang berusaha untuk merubah dunia , tapi sedikt sekali orang yang terlebih dahulu berusaha merubah dirinya menjadi pribadi yang lebih baik dan shaleh.
34.    Bukti ketakwaan adalah bertawakal dengan baik terhadap apa yang belum dicapai, merasa rida terhadap apa yang belum diperoleh, bersikap sabar terhadap apa yang luput diperoleh.
35.    Orang sukses sejati adalah orang yang terus berusaha membersihkan hati.
36.    Kekuatan rohani terbentuk dengan adanya kesadaran dan perasaan akan adanya hubungan dengan Allah kita wajib menjadikannya sebagai harta yang tidak akan pernah habis dan sirna.
37.    Amatlah akan sangat beruntung sukses dan bahagia bagi orang yang beriman dan khusuk dalam shalatnya.
38.    Jika hati seseorang telah diberi makanan berupa dzikir dan diberi minuman berupa tafakur serta bersih dari penyakit duniawi, maka akan tampak berbagai hikmah dan keajaiban.
39.    Kebohongan pertama akan melahirkan kebohongan-kebohongan lain  yang akan menyebabkan seseorang kehilangan jati diri dan kemuliaannya.
40.    Allah lebih mencintai orang yang diberi sedikit rizki dan dia tidak pernah berkeluhkesah sedikitpun dari pada orang kaya yang selalu merasa kekurangan.
41.    Rizki yang bermanfaat adalah rizki yang disedekahkan.
42.    Kalau kita sudah dekat dengan Allah, maka kita akan mendapat ketenangan dalam persaingan hidup ini. Sehingga tidak akan merasakan kekecewaan dalam setiap kegagalan.
43.    Allah memerintahkan ibadah kepada kita bukan semata-mata untuk diriNya tapi justru untuk keabikan diri kita sendiri.
44.    Rahasia mengatasi kesombongan diri kita adalah jangan pernah melihat atau memandang orang lain lebih rendah dari dirinya.
45.    Kalau kita tahu bahwa kecerdasan itu , ia bisa menempatkan sesuatu dengan sangat tepat dijalan yang disukai Allah swt.
46.    Islam mengajarkan kita untuk berfikir tentang saat kematian tentang keadaan alam kubur dan befikir suatu masa yang belum dating.
47.    Seorang pemimpin sejati dia tidak berfikir untuk hari saja, tapi mampu membuat perencanaan 5 sampai 10 tahun kedepan, juga strategi jangka panjang dan jangka pendek.
48.    Jangan ada pertengkaran karena buat apa ? tak menghasilkan sesuatu yang berguna.
49.    Berfikirlah mau dijadikan apa rumah tangga kita, apa akan berkaya-kaya di dunia, tapi disiksa diakhirat, atau berlimpah didunia dan diakhirat ahli surga.
50.    Kita butuh pemimpin yang akur, orang – irang pintar yang bisa akur dan kita butuh juga rakyat yang mau akur mulailah dengan diri sendiri untuk akur dengan siapapun.
51.    Tak sedikit orang yang cita-citanya hanya sanpai dunia saja. Berfikirlah jauh kedepan karena berfikir jauh itu menentukan apa yang bisa kita lakukan.
52.    Seseorang yang mampu kendalikan perasaannya adalah orang yang bisa memahami siapa dirinya.
53.    Seorang pemimpin yang baik ia selalu berusaha memimpin lisan nya , karena setiap kata yang buruk itu bagaikan pisau yang mengiris atau palu yang menghantam.
54.    Kejujuran akan melahirkan komitmen-komitmen dari orang lain untuk membenarkan dan mempercayai kita serta munculnya rasa aman bagi orang lain.
55.    Tabiat nafsu selalu tidak sebanding antara kesenangan yang didapat dan akibat atau resiko yang diterimanya.
56.    Pujilah dengan tulus dan tepat terhadap sesuatu yang layak untuk dipuji sambil dikaitkan dengan kebesaran Allah , agar kita tetap ingat pada asal muasal nikmat yang diraihnya.
57.    Tidak pernah ada orang yang menjadi miskin karena rajin bersedekah .Tingkatkanlah sedekah kita selama di bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini.
58.    Jadikanlah setiap detik berharga dimata Allah swt. Detik-detik yang telah kita lewati tidak akan pernah kembali maka gunakan setiap kesempatan dengan perbuatan yang mulia.
59.    Bersedekahlah dimanapun kita berada tanpa harus memilih atau memilah apa yang hendak kita sedekahkan .
60.    Saudaraku berlomba-lombalah dalam beramal karena tabungan yang hakiki adalah amal perbuatan kita yang dilakukan dengan penuh ketulusan dan keikhlasan.
61.    Bila kita mencela orang maka kita cacat hati karena tidak mampu melihat hikmah Allah, cacat adab karena merendahkan makhluk Allah dan cacat akhlak karena tak berbuat apa-apa.
62.    Jangan pernah ragu atas milik Allah , hanya Allah pemberi hidayah.
63.    Kita harus terus meningkatkan mutu keyakinan kepada Allah , agar Allah juga selalu yakin untuk memberikan apapun yang kita minta dan yang tidak kita minta.
64.    Orang yang hatinya diberi cahaya oleh Allah keika melihat sesuatu  hatinya pun ikut melihat keagungan Allah.
65.    Berjuang memuliakan orang tua kita , bukan berarti kita sanggup memberikan petunjuk . Kita berjuang lewat doa dan perbuatan, dengan harapan Allah yang memberikan petunjuk.
66.    Sempurnakanlah ikhtiar kita , kejarlah pertolongan Allah, semoga Allah menolong kita menjadi orang yang selalu rindu, mengenal Allah dan diberi karuniaNya.
67.    Kunci dari kredibilitas adalah kejujuran.
68.    Kita harus belajar yakin bahwa tak ada satupun pengundang bencana, kecuali perilaku kita sendiri dan tak ada yang bisa menolong kita kecuali Allah.
69.    Cahaya yang menerangi hati manusia adalah nur dari sifat-sifat Allah caha yang tampak adalah berkas caha yang diciptakanNya dan cahaya yang tidak tampak adalah cahaya dari sifat-sifat Allah.
70.    Jangan menyuruh orang lain sebelum menyuruh diri sendiri, jangan melarang orang lain sebelum melarang diri sendiri.
71.    Kalau hati tertutup maka dunia ini menakutkan. Melihat uang takut tidak mendapat bagiannya. Ketika sudah dapat justru takut hilang.
72.    Hikmah menjaga kesucian qolbu adalah dibukanya pintu hikmah oleh Allah.
73.    Bagi orang-orang yang hatinya terbuka, insya Allah tidak ada kerisauan tentang rezeki. Rizki sudah pasti Allah membagikan, tiak akan pernah tertukar.
74.    Marilah kita rasakan, apapun yang kita raba dengan indra membuat kita mengenal hikmah dibalik setiap kejadian yang ada.
75.    Biasakanlah anak-anak untuk mandiri, bebas dan berani bertanggung jawab. Sehingga mereka akan tumbuh dan berkembang dengan kepercayaan diri yang tinggi.
76.    Jika anda merindukan keindahan maka berbuatlah kebajikan karena kebajikan merupakan budi pekerti yang indah, sedangkan dosa adalah perbuatan yang menyesakkan dada.
77.    Orang yang hatinya kotor tidak akan peka dengan perilaku maksiat yang dilakukannya.
78.    Seorang pemimpin yang bersyukur akan berjuang sekuat tenaga untuk membua orang yang dipimpinnya mengenal Allah dan mengenal kebenaran.
79.    Pemimpin yang amanah akan bertanggung jawab terhadap perkara sekecil apapun. Setiap berkata benar-benar tidak ada keraguan tak meremehkan waktu walau sedetikpun.
80.    Dengan ilmu seorang suami atau istri akan berbuat apapun dengan penuh keikhlasan dan merasa rida dalam melayani dan berkhitmad terhadap pasangannya masing-masing.
81.    Derajat suami ditentukan oleh perjuangannya menjadi pemimpin rumah tangga, sehingga ia akan menuntut dirinya untuk menjadi tauladan bagi keluarga yang dipimpinnya.
82.    Istri yang bersikap setia dan jujur kepada suami, meringankan setengah beban kehidupan suami, minimal senyuman yang membahagiakan, surga pahalanya.
83.    Janganlah kita merasa kecewa jika tidak mengerti, tetapi hendaklah kecewa karena tidak belajar.
84.    Menularnya akhlak yang buruk terhadap lingkungan kita akibat tidak punya keberanian kita dalam menyampaikan kebenaran.
85.    Apabila kita tak melatih terhadap kejenuhan menuntut ilmu, maka kita harus siap dalam kerendahan
86.    Tidak akan ada penyebar fitanah  apabila tidak ada yang mendengarnya.
87.    Termasuk dosa besar jika kita mengagumi alam dan segala isinya tetapi lupa kepada yang Maha Menciptakannya.
88.    Putus asa adalah kesalahan fatal manusia karena didalam kesusahan ada hikmah yang sangat besar.
89.    Orang yang paling jahat dari pada penggunjing dan penyebar fitnah adal;ah orang yang senang mendengarkan mereka.
90.    Lapangkanlah selalu hati kita, karena apa yang dibangun oleh akal yang luas dapat dihancurkan oleh hati yang sempit.
91.    Jangan kita berbicara tanpa akal dan jangan bekerja tanpa perencanaan karena hasilnya akan kecil dan lebih jauhnya berantakan.
92.    Ikhlas adalah kunci kekuatan dalam cobaan, Ditengah kedukaan gempa Aceh, kepedulian dari kita semua merupakan bentuk perhatian yang sangat dibutuhkan mereka.
93.    Apabila kita memperoleh pangkal kenikmatan janganlah kita menghilangkan ujungnya karena hal itu merupakan tanda tidak bersyukur.
94.    Sungguh indah sekali dimata Allah jika kita mengamalkan kebajikan tetapi kita merahasiakannya.
95.    Allah memberikan rejeki kepada burung tetapi tidak dengan meletakkan rezeki itu disarangnya, maka sempurnakanlah sesuatunya dalam berikhtiar.
96.    Sirnalah kebahagiaan seorang wanita jika ia tidak mampu menjadikan suaminya kawan yang termulia.
97.    Orang yang takut mati tidak akan luput dari kematian dan ketahuilah orang yang mencintai dunia juga tidak akan hidup kekal.
98.    Orang tidak pernah merasakan pahit getirnya kemiskinan tidak akan merasakan lezatnya kekayaan.
99.    Orang yang rela mengorbankan kemerdekaannya berarti ia mengorbankan sifatnya sebagai manusia.
    100. Kalau Allah menghendaki keburukan seseorang maka dia menguasakan atasnya        
      pendengki yang tidak punya belas kasihan
    101. Sungguh aneh orang yang dipuji karena kebaikannya, sedangkan dia tidak                                                                                                                                        
            memiliki kebaikan apapun
    102. Kedermawanan sejati adalah bila memberikan sesuatu kepada orang lain                          
            sedangkan anda sendiri ikhlas memberikannya.
    103. Bahagiakanlah keluarga kita sebelum membahagiakan orang lain.
    104. Keluarga akan bahagia jika seluruh anggota keluarga merasa bahagia dan saling
            membahagiakan dan rumahnya.
105. Kita jadikan musibah membuat kita makin tunduk, rendah hati, gemar bersujud.
106. Jadikanlah ibadah tawaf di Baitullah menjadi sarana melatih kesabaran, hingga 
        kembalinya seseorang dari berhaji tumbuh dalam jiwanya sifat penyabar.
107. Puncak haji adalah saat wukuf di arafah yang menjadi puncak penghambaan 
        seseorang kepada Allah, maka hendaknya sorang yang berhaji senantiasa merasa  
        rendah diri.
108. Perjuangan penuh peluh bahkan darah saat melempar jumrah menjadi lambing perjuangan seseorang dalam melawan syetan dalam kehidupannya.
109. Orang pertama yang banyak mengambil manfaat dari tindakan membahagiakan orang lain adalah mereka yang menjadikan tindakan itu sebagai prioritas dalam hidup mereka.
110. Masa lalu itu sudah tidak ada, jangan sekali-kali hidup dalam mimpi buruk masa lalu, dan di bawah paying masa silam.
111. Jangan terlalu resah dengan musibah yang menimpa sebab dzat yang menentukan itu semua , punya surga, pahala, pengganti, dan ganjaran yang besar.
112. Allah akan senantiasa dekat jika dipanggil , senatiasa mendengar jika diseru, dan akan mengabulkan jika dimohon.
113. Berbuat baik itu seperti parfum yang memberikan manfaat kepada yang membawa, yang menjual, sekaligus yang membelinya.
114. Orang yang paling baik ialah yang mengetahui kekurangan diri dan memperbaikinya, sehingga bertambah kebaikannya.
115. Jadikanlah Allah sebagai tujuan setiap amal surga sebagai tempat kembali dan saudara sebagai ladang amal.
116. Orang yang sempurna ilmu dan dan imannya akan terlihat sempurna amalnya karena sempurna ketaqwaan kepada Allah.
117. Kenali kekurangan diri sendiri agar tidak sombong dan ketahui kelebihan diri sendiri agar tidak rendah diri.
118. Memikirkan kekurangan diri sendiri mendatangkan kemuliaan. sibuk melihat keburukan orang lain mendatangkan kehinaan.
119. Semakin cepat bertaubat kepada Allah atas kemaksiatan yang dilakukan niscaya akan semakin tenang hai kita.
120. Maafkan dan doakanlah orang – orang yang pernah berbuat tidak baik kepada kita, karena diberikan kepada seorang yang memafkan itu kemuliaan.
121. Kebahagiaan itu hanya diberikan kepada orang – orang yang gemar memberi, karenanya jauh lebih baik kita memberi sebelum tangan kita menerima.
122. Ketaatan dan ketawakalan tidak bersikap mubazir dan tidak melampaui batas adalah cirri dari muslim yang tawadlu.
123. Tumbuhkan kasih saying, karena ia akan melahirkan kemampuan mengendalikan diri dan mendzolimi orang lain.
124. Tidak ada yang lebih berbahaya dalam kehidupan berumah tangga kecuali jika membiarkan kemaksiatan didalamnya.
125. Jangan menunda berbuat kebaikan karena akan menutup kebaikan yang lainnya, menunda kebaikan menghilangkan  kesempatan untuk beramal.
126. Kesuksesan usaha adalah bertambahnya manfaat bagi sesama.
127. Berjuta manusia merasakan kenikmatan di Baitullah, seharusnya kenikmatan itupun menyertai ibadah – ibadah lainnya swpulang dari Baitullah.
128. Sikap berhati – hati dalam berkata dan berbuat lahir dari kemampuannya mengendalikan diri , itulah buah yang harus dipetik oleh orang – orang yang pulang dari Tanah Suci.
129. Bila kelapangan materi yang Allah berikan untuk berhaji membua bangga diri maka yang didapat hanyalah kehinaan belaka.
130. Haji yang mabrur tiada ganjarannya yang sesuai melainkan surga.
131. Tidak ada jalan bagi kita untuk menjadi sombong dan takabur dengan jamuan Allah di Arofah, kecuali kita harus semakin memperbaiki kualitas diri sendiri.
132. Berkurban adalah jalan untuk melatih diri memupus rasa cinta akan dunia dan melatih jiwa untuk berbagi rizqi dengan yang lain.
133. Berbanggalah dengan predikat haji yang disandang hanya akan menghinakannya,namun jika kesederhanaan yang ditampakkan maka akan menambah kemuliaan.
134.  Apa yang kita kurbankan di dunia dari daging dan darahnya tidaklah berarti apa – apa kecuali jika bernilaiketakwaan.
135. Seseorang mulia bukan karena apa yang dimilikinya tapi karena pengorbanannya untuk memberikan manfaat dari orang lain.
136. Beragam keistimewaan dan keutamaan yang berpuncak pada surga yang menanti seseorang yang berhaji, namun hanya diperunukkan bagi orang – orang yang meraih haji mabrur.
137. Kekuatan terbesar dari kaa – kata yang kita ucapkan adalah pada saat kita mampu berbicara jujur.
138. Ungkapan terimakasih kita kepada orang lain adalah bagian rasa syukur kita kepada Allah, karena tidak dikatakan bersyukur orang yang tidak berterimakasih kepada sesama.
139. Bertindaklah yang diridoi Alah, karena sedikit saja tergelincir dalam dosa mampu memporak - porandakan kehidupan keluarga.
140. Rumah yang barokah adalah rumah yang memberikan kesejukan, ketenangan bagi penghuninya dan itu akan diperoleh jika rumah itu banyak dipakai untuk ngungat Allah.
141. Amanah mengemban peran dalam keluarga akan melahirkan keseimbangan yang pada akhirnya akan lahir keharmonisan.
142. Bagi  yang ridlo dengan ketentuan Allah, maka ia akan merasakan hikmah dibalik takdir Allah aas dirinya.
143. Ketika kita menerima ujian dan cobaan maka tidak ada jalan yang lebih menentramkan kecuali meyakini bahwa pemberi jalan terangan hanyalah Allah.
144. Saat menjalankan ibadah haji adalah saat menunjukkan ketaatan yang sempurna sebagai manusia kepada Allah.
145. Predikat haji tidak mulia bila menjadikan seseorang sombong dan merasa lebih dari orang lain.
146. Hikmah ibadah haji adalah pengorbanan, kesungguhan dan keyakinan yang kuat kepada Allah.
147. Berbahagialah bila diberi kemampuan menunaikan ibadah haji karena itu merupakan nikmat yang sangat besar bagi kaum muslim.
148. Kesempurnaan seorang muslim ialah mampu menjalankan semua rukun islam yang puncaknya adalah ibadah haji.
149. Bekal ilmu akan memudahkan dalam menjalankan ibadah haji, tanpa ilmu ibadah bisa rusak dan tidak diterima Allah.
150. Sungguh mulia yang hajinya Mabrur karena ia mendapat surga sebagai balasannya.
151. Orang baik bukan yang tanpa kekurangan, tapi yang selalu memperbaiki
         kekurangannya.
152. Berkorban jiwa dan hartaserta sungguh – sungguh mencapai kebaikan merupakan semangat haji mabrur.
153. Mabrurnya haji seseorang ialah bertambahnya amal solehnya, mulia akhlak dan kecintaannya kepada Allah dan Rosul-Nya.
154. Predikat haji bukan untuk dibanggakan kepada manusia tapi untuk dipertanggung jawabkan pada Allah.
155. Usaha yang berkah adalah yang menambah kebaikan dan tidak menzalimi orang lain.
156. Siapa yang dengan hajinya mampu menolak kemaksiatan maka mendapat keutamaa pahala haji.
157. Kejujuran adalah ketenangan, kebohongan adalah keresahan, malu adalah benteng pelindung, ilmu adalah hujjah, kefasihan adalah keindahan, diam adalah kebijaksanaan.
158. Dari Abu Qatadah, Rasulullah saw bersabda bahwa puasa hari assyura (10 Muharram) itu menghapuskan dosa 1 tahun yang telah lalu. (H.R.Muslim)
159. Mengapa harus menyerah jika berdiam diri tidak membuat waktu berhenti, rintangan hanyalah sebuah jeda kehidupan, penguji ketulusan perjuangan, jihad menggapai ridho Illahi. 4JJ1Akbar!!
160. “Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada 4JJ1 dan rasul2-Nya.”  (Q.S. 57:21)
161. Bahkan dalam letih pun seorang da’i tetap tersenyum, karena apa yang kita tunaikan menjadi jaminan bermakna untuk usia dan bermanfaat untuk kehidupan. Semoga kita bisa menjaga keikhlasan hingga tiap jerih payah kita bisa berbalas pahala-Nya.
162. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikanmu dari mengingat 4JJ1. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.”  (Q.S. 63:9)   .
sumber : e-book islami