Sabtu, 28 Mei 2011

0 komentar
Akhlak dan Budi Pekerti Shalallaahu alaihi wasalam


Perilaku seseorang merupakan barometer akal dan kunci untuk mengenal hati nuraninya. 'Aisyah Ummul Mukminin putri Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhuma seorang hamba terbaik yang mengenal akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan yang dapat menceritakan secara detail keadaan beliau shallallahu 'alaihi wasallam. 'Aisyah radhiyallahu 'anha adalah orang yang paling dekat dengan beliau baik saat tidur maupun terjaga, pada saat sakit maupun sehat, pada saat marah maupun ridha.

Aisyah radhiyallahu 'anha menuturkan:
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bukanlah seorang yang keji dan tidak suka berkata keji, beliau bukan seorang yang suka berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Bahkan sebaliknya, beliau suka memaafkan dan merelakan. (HR. Ahmad)

Demikianlah akhlak beliau shallallahu 'alaihi wasallam selaku nabi umat ini yang penuh kasih sayang dan selalu memberi petunjuk, yang penuh anugrah serta selalu memberi nasihat. Semoga shalawat dan salam tercurah atas beliau.

Al-Husein cucu beliau menuturkan keluhuran budi pekerti beliau. Ia berkata: "Aku bertanya kepada ayahku tentang adab dan etika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terhadap orang-orang yang bergaul dengan beliau, ayahku menuturkan: "Beliau shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa tersenyum, luhur budi pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka mencela makanan yang tidak disukainya. Siapa saja yang mengharapkanya pasti tidak akan kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya pasti akan senantiasa puas. Beliau meninggalkan tiga perkara: "riya', berbangga-bangga diri dan hal yang tidak bermanfaat." Dan beliau menghindarkan diri dari manusia karena tiga perkara: "beliau tidak suka mencela atau memaki orang lain, beliau tidak suka mencari-cari aib orang lain, dan beliau hanya berbicara untuk suatu maslahat yang bernilai pahala." Jika beliau berbicara, pembicaraan beliau membuat teman-teman duduknya tertegun, seakan-akan kepala mereka dihinggapi burung (karena khusyuknya). Jika beliau diam, barulah mereka berbicara. Mereka tidak pernah membantah sabda beliau. Bila ada yang berbicara di hadapan beliau, mereka diam memperhatikannya sampai ia selesai bicara.
Pembicaraan mereka disisi beliau hanyalah pembicaraan yang bermanfaat saja. Beliau tertawa bila mereka tertawa. Beliau takjub bila mereka takjub, dan beliau bersabar menghadapi orang asing yang kasar ketika berbicara atau ketika bertanya sesuatu kepada beliau, sehingga para sahabat shallallahu 'alaihi wasallam selalu mengharapkan kedatangan orang asing seperti itu guna memetik faedah. Beliau bersabda: "Bila engkau melihat seseorang yang sedang mencari kebutuhannya, maka bantulah dia." Beliau tidak mau menerima pujian orang kecuali menurut yang selayaknya. Beliau juga tidak mau memutuskan pembicaraan seeorang kecuali orang itu melanggar batas, beliau segera menghentikan pembicaraan tersebut dengan melarangnya atau berdiri meninggalkan majlis." (HR. At-Tirmidzi)

Cobalah perhatikan satu persatu akhlak dan budi pekerti nabi umat ini shallallahu 'alaihi wasallam. Pegang teguh akhlak tersebut dan bersungguh-sungguhlah dalam meneladaninya, sebab ia adalah kunci seluruh kebaikan.

Di antara petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah mengajarkan perkara agama kepada teman-teman duduknya, di antara yang beliau ajarkan adalah:
"Barangsiapa yang wafat sedangkan ia memohon kepada selain Allah, ia pasti masuk Neraka." (HR. Al-Bukhari)

Di antaranya juga:
"Seorang muslim adalah yang kaum muslimin dapat terhindar dari gangguan lisan dan tangan-nya, seorang muhajir (yang berhijrah) adalah yang meninggalkan segala yang dilarang Allah Subhanahu wata’ala" (Muttafaq 'alaih).

Dan sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam:
"Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan ke masjid di malam kelam, berupa cahaya yang sempurna pada Hari Kiamat." (HR. At-Tirmidzi dan Abu Daud)

Demikian pula sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam :
"Perangilah kaum musyrikin dengan harta, jiwa dan lisan kamu." (HR. Abu Daud)

Diriwayatkan juga dari beliau:
"Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan sebuah perkataaan yang belum jelas bermanfaat baginya sehingga membuat ia terperosok ke dalam api Neraka lebih jauh daripada jarak timur dan barat." (Muttafaq 'alaih)



sumber : e-book islami
penyedia : HUMAS FARIS 8

Jumat, 20 Mei 2011

0 komentar
PENGAJIAN RUTIN SABTU DI MUSHOLLA NURUL IMAN


hadirilah dan syiarkanlah serta ajaklah rekan2 kita untuk hadir dalam pengajian rutin bulanan yang diselenggarakan oleh FARis smkn 8
dimusholla nurul iman,
hari sabtu, 21 mei 2011
jam 13.00-15.00

bersama ust. Umar Nadi (motivator  Remaja).

jangan lupa dateng ya, ajak yang lain.

_FARIS 8_

Senin, 16 Mei 2011

2 komentar
SELAMAT KEPADA LULUSAN SMKN 8 JAKARTA
 
Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas kelulusan siswa-siswi smkn 8 jakarta yang lulus 100%, semoga berita baik ini diiringi pula oleh semangat mensyukuri nikmat Alloh swt dan menjadi sarana untuk semakin bertambah dekat lagi kepada-Nya.
semoga kelulusan ini pula diiringi pula oleh sikap para alumni untuk terus memberikan yang terbaik kepada diri, keluarga, smkn 8 juga untuk indonesia. kami sangat berharap lulusan smkn 8 jakarta mampu bersaing dan memberikan contoh kepada lulusan sekolah yang lain dalam hal kebaikan dan tanggung jawab dalam bekerja ataupun meneruskan jenjang pendidikan selanjutnya (baca : kuliah).

semoga kalian semua para lulusan smkn 8 jakarta bisa menjadi sosok perubah keadaan negeri ini yang sedang dilanda musibah ketidakjujuran, musibah korupsi, musibah acuh tak acuh, musibah adu domba dsb.

salam cinta dan bahagia dari kami Faris 8

HUMAS FARIS 8 JAKARTA

Minggu, 15 Mei 2011

0 komentar

KEUTAMAAN MEMBACA AL QUR’AN




1.   Al Qur’an adalah Kalamullah a.Kitab yang Mubarak (diberkahi) QS. 6 : 92 b.Menunun kepada jalan yang lurus Qs. 17 : 9 c.Tidak ada sedikitpun kebatilan di dalamnya QS. 41: 42
2. Membaca Al Qur'an adalah sebaik-baik amal perbuatan.
Rasulullah bersabda : "Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar dan mengajarkan AL Qur'an" HR Al Bukhariy dari Utsman bin Affan.
3. Al Qur'an akan menjadi syafi' penolong di hari kiamat.
Rasulullah bersabda : Bacalah Al Qur'an sesungguhnya ia akan menjadi penolong pembacanya di hari kiamat " HR Muslim dari Abu Umamah.

4. Beserta para malaikat yang mulia di hari kiamat.
Sabda Nabi : "Orang yang membaca Al Qur'an dan dia lancar membacanya akan bersama para malaikat yang mulia dan baik. Dan orang yang membaca Al Qur'an  dengan terbata-bata, ia mendapatkan dua pahala " Muttafaq alaih dari Aisyah ra.

5. Aroma orang beriman.
Sabda Nabi : "Perumpamaan orang beriman yang membaca Al Qur'an adalah bagaikan buah utrujah, oromanya harum dan rasanya nikmat.....

6. Penyebab terangkatnya kaum. Sabda Nabi :
"Sesungguhnya Allah akan mengangkat suatu kaum dengan kitab ini dan akan menjatuhkannya dengan kitab ini pula" HR Muslim dari Umar bin Khatthab.

7. Turunnya rahmah dan sakinah.
Sabda Nabi : "Tidak ada satu kaum yang mereka sedang berdzikir kepada Allah, kecuali para malaikat akan mengitarinya, dan rahmat Allah akan tercurah kepadanya, dan sakinah (kedamaian) akan turun di atasnya, dan Allah akan sebutkan mereka pada malaikat yang ada di sisi-Nya. HR. At Tirmidziy dan Ibn Majah dari Abu Hurairah dan Abu Said.

8. Memperoleh kebajikan yang berlipat ganda.
Dari Ibnu Mas'ud ra berkata : Rasulullah SAW bersabda:"Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka ia akan memperoleh satu hasanah (kebajikan). Dan satu hasanah akan dilipat gandakan menjadi sepuluh, saya tidak katakan alif lam mim satu huruf, akan tetapi ali satu hurf, lam satu huruf, dan mim satu huruf. HR At Tirmidziy

9. Bukti hati yang terjaga/melek.
Dari Ibn Abbas ra berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya orang yang di hatinya tidak ada sesuatupun dari Al Qur'an, maka ia bagaikan rumah kosong. HR At Tirmidziy.  
Referensi
Riyadhssolihin.

Selasa, 03 Mei 2011

Setiap yang Halal Tidak Memerlukan yang Haram

0 komentar

Halal dan Haram dalam Islam

oleh Yusuf Qardhawi
 

Setiap yang Halal Tidak Memerlukan yang Haram

SALAH satu kebaikan Islam dan kemudahannya yang dibawakan untuk kepentingan ummat manusia, ialah "Islam tidak mengharamkan sesuatu kecuali di situ memberikan suatu jalan keluar yang lebih baik guna mengatasi kebutuhannya itu." Hal ini seperti apa yang diterangkan oleh Ibnul Qayim dalam A'lamul Muwaqqi'in 2: 111 dan Raudhatul Muhibbin halaman 10. Beliau mengatakan: Allah mengharamkan mereka untuk mengetahui nasib dengan membagi-bagikan daging pada azlam,8 tetapi di balik itu Ia berikan gantinya dengan doa istikharah. Allah mengharamkan mencari untung dengan menjalankan riba; tetapi di balik itu Ia berikan ganti dengan suatu perdagangan yang membawa untung. Allah mengharamkan berjudi, tetapi di balik itu Ia berikan gantinya berupa hadiah harta yang diperoleh dari berlomba memacu kuda, unta dan memanah. Allah juga mengharamkan sutera, tetapi di balik itu Ia berikan gantinya berupa aneka macam pakaian yang baik-baik, yang terbuat dari wool, kapuk dan cotton. Allah telah mengharamkan berbuat zina dan liwath, tetapi di balik itu Ia berikan gantinya berupa perkawinan yang halal. Allah mengharamkan minum minuman keras, tetapi dibalik itu Ia berikan gantinya berupa minuman yang lezat yang cukup berguna bagi rohani dan jasmani. Dan begitu juga Allah telah mengharamkan semua macam makanan yang tidak baik (khabaits), tetapi di balik itu Ia telah memberikan gantinya berupa makanan-makanan yang baik (thayyibat).
Begitulah, kalau kita ikuti dengan saksama seluruh hukum Islam ini, maka akan kita jumpai di situ, bahwa Allah s.w.t. tidak memberikan suatu kesempitan (baca haram) kepada hambanya, melainkan di situ juga dibuka suatu keleluasaan di segi lain. Karena Allah samasekali tidak menginginkan untuk mempersukar hambaNya dan membuat takut. Bahkan Ia berkehendak untuk memberikan kemudahan dan kebaikan serta betas-kasih kepada hambaNya. Sebagaimana difirmankan sendiri oleh Allah dalam al-Quran:
"Allah berkehendak akan menerangkan kepadamu dan memberikan petunjuk kepadamu tentang cara-cara (sunnah) yang dilakukan orang-orang sebelum kamu, dan Allah juga berkehendak untuk menerima taubatmu, dan Allah adalah Zat yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Allah berkehendak untuk menerima taubatmu, tetapi orang-orang yang mengikuti keinginan hawa nafsunya itu berkehendak untuk berpaling dengan palingan yang sangat. Allah (juga) berkehendak untuk memberikan keringanan kepadamu, sebab manusia itu dicipta dengan keadaan yang lemah." (an-Nisa': 26-27)




Halal dan Haram dalam Islam
Oleh Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi
Alih bahasa: H. Mu'ammal Hamidy
Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993
 
Indeks Islam | Indeks Qardhawi | Indeks Artikel | Tentang Pengarang
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota
Please direct any suggestion to Media Team

Ikhwatul Iman Rahimakumullah.

0 komentar
Assalamu’alaikum wr wb

Ikhwatul Iman Rahimakumullah.

Bagaimana kondisi keimanan antum semua hari ini? Ana berharap saat ini kondisi keimanan antum semua dalam keadaan puncak. Karena sering kali tanpa kita sadari ketika kita mendapatkan amanah yang berat biasanya kita lebih menitik beratkan untuk secepatnya dan seoptimalnya untuk menyelesaikan amanah tesebut. Dan sering kali karena kesibukan itulah yang akhirnya kita sering melupakan hal-hal yang bersifat ukhrowi meskipun hal itu sebenarnya sangat ringan ketika kita jalankan.

Akan tetapi realita yang ada adalah teman-teman aktivis dakwah lebih menyibukkan diri untuk mendahulukan amanah duniawi dan terlena terhadap amanah yang bersifat ukhrowi. Saat mengurusi sebuah kepanitiaan, sering kali kita meninggalkan tilawah Al-Qur’an yang biasanya kita lakukan setiap ba’da Sholat wajib meskipun hanya beberapa ayat, sholat sunnah qobla dan ba’da yang biasanya rutin kita lakukan akhirnya terpaksa kita tinggalkan, dan banyak sekali amalan-amalan lain yang sering kita tinggalkan ketika kita disibukkan dengan amanah duniawi. Kalo kita mau mencermati kembali, maka ketika kita dituntut untuk mobilisasi tinggi dengan segudang amanah yang kita tanggung maka sebenarnya kondisi itulah yang seharusnya kita lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan berharap dan berdo’a apa yang kita kerjakan diridhoi Allah SWT dan mendapatkan balasan amal baik atas-Nya.

Dengan cara menambah tilawah kita, menambah sholat sunnah kita, shaum sunnah kita dan amalan-amalan yang lain yang dapat memberatkan amalan timbangan kita di yaumul akhir nanti. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang bertanggung jawab terhadap amanah yang diberikan kepada kita dan semoga dengan amanah yang berat ini kita tetap diberikan ke-Istiqomahan di jalan dakwah ini. Ikhwah fillah sesungguhnya perjuangan dakwah itu akan senantiasa pahit terasa karena surga yang Allah janjikan itu benar-benar manis.

Bahwasannya kesuksesan dakwah yang kita lakukan ini sangat berkaitan dengan:

- Niat yang ikhlas karena Allah ,
- 'Azzam yang kuat,
- Mujahadah seorang aktivis dalam menyuarakan kebenaran,
- Iltizam kita terhadap Islam,
- Keistiqomahan kita di jalan Dakwah ini.

Semoga Allah senantiasa memberikan kita petunjuk untuk tetap berjalan di jalan yang lurus ini.

Afwan kalo ada kata-kata yang salah semoga Allah membenarkan lisan yang senantiasa berucap salah ini.

Assalamu’alaikum wr wb
penulis : abu "ziyan izzulhaq

Senin, 02 Mei 2011

Seri Makna As-syahadatain

0 komentar
Tarbiyah
Seri Makna As-syahadatain
Ahamiyatu Syahadatain
Sinopsis

Kepentingan syahadat (ahamiyah syahadah) perlu didedahkan kepada mad'u agar dapat betul-betul memahami syahadah secara konsep dan aplikasinya. Kenapa syahadah penting kerana dengan bersyahadah seseorang boleh menyebutkan dirinya sebagai muslim, syahadah sebagai pintu bagi masuknya seseorang kedalam Islam. Kefahaman seorang muslim sangat bergantung kepada kefahamannya kepada syahadah. Dengan syahadah sebagai dasar, seorang muslim dapat melakukan perubahan-perubahan individu, keluarga ataupun masyarakat. Dalam sejarah nabi dan rasul, syahadah sebagai kalimah yang diperjuangkan dan kalimah inilah yang menggerakkan dakwah nabi dan rasul. Akhir sekali, dengan syahdah tentunya setiap muslim akan mendapatkan banyak pahala dan ganjaran yang besar dari Allah SWT.

Hasiyah

1.Ahamiyah syahadah (kepentingan bersyahadah)

Syahadatain adalah rukun Islam yang pertama. Kepentingan syahadah ini kerana syahadah sebagai dasar bagi rukun Islam yang lain dan bagi tiang untuk rukun Iman dan Dien. Syahadatain ini menjadi ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam. Oleh sebab itu, sangat penting syahadah dalam kehidupan setiap muslim. Sebab-sebab kenapa syahadah penting bagi kehidupan muslim adalah:

Pintu masuknya ajaran Islam


Intisari ajaran Islam

Dasar-dasar perubahan menyeluruh

Halkikat dakwah para rasul

Keutamaan yang besar

2.Madkhol ila Islam (pintu masuk ke dalam Islam)

Syarah

Sahnya iman seseorang adalah dengan menyebutkan syahadatain

Kesempurnaan iman seseorang bergantung kepada pemahaman dan pengamalan syahadatain

Syahadatain membezakan manusia kepada muslim dan kafir

Pada dasarnya setiap manusia telah bersyahadah Rubbubiyah di alam arwah, tetapi ini sahaja belum cukup, untuk menjadi muslim mereka harus bersyahadah Uluhiyah dan syahadah Risalah di dunia.

Dalil

Hadits: Rasulullah SAW memerintahkan Mu'az bin Jabal untuk mengajarkan dua kalimah syahadah, sebelum pengajaran lainnya

Hadits: Pernyataan Rasulullah SAW tentang misi Laailaha illa Llah dan kewajiban manusia untuk menerimanya

Q: 47:19, Pentingnya mengerti, memahami, dan melaksanakan syahadatain. Manusia berdosa akibat melalaikan pemahaman dan pelaksanaan syahadatain

Q: 37:35, Manusia menjadi kafir karena menyombongkan diri terhadap Laa ilaha illa Llah

Q: 7:172, Manusia bersyahadah di alam arwah sehingga fitrah manusia mengakui keesaan Allah. Ini perlu disempurnakan dengan syahadatain sesuai ajaran Islam.

3.Kholaso ta'lim Islam (kefahaman muslim terhadap Islam)

Syarah

Kefahaman muslim terhadap Islam bergantung kepada kefahamannya pada syahadatain. Seluruh ajaran Islam terdapat dalam dua kalimah yang sederhana ini.

Ada 3 hal prinsip syahadatain: (1) Pernyataan Laa ilaha illa-Llah merupakan penerimaan penghambaan atau ibadah kepada Allah sahaja. Melaksanakan minhajilLah merupakan ibadah kepadaNya. (2). Menyebut Muhammad Rasulullah adalah tauladan dalam mengikuti MinhajilLah. (3). Penghambaan kepada Allah meliputi seluruh aspek kehidupan. Ia mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya sendiri dan dengan masyarakatnya.

Dalil

Q: 2:21, 51:56, Ma'na Laailaha illa-Llah adalah penghambaan kepada Allah. 21:25, Rasul diutus dengan membawa ajaran tauhid.

Q: 33:21, Muhammad SAW adalah tauladan dalam setiap aspek kehidupan. 3: 31, aktifiti hidup hendaknya mengikuti ajaran Muhammad SAW.

Q: 6:162, Seluruh aktiviti hidup manusia secara individu, masyarakat dan negara mesti ditujukan kepada mengabdi Allah SWT sahaja, 3: 19, 3:85, 45:18, 6:153, Islam adalah satu-satunya syariat yang diredhai Allah. Tidak dapat dicampur dengan syariat lainnya.

4.Asasul Inqilab (dasar-dasar perubahan)

Syarah

Syahadatain mampu merubah manusia dalam aspek keyakinan, pemikiran, mahupun jalan hidupnya. Perubahan meliputi berbagai aspek kehidupan manusia secara individu atau masyarakat.

Ada perbezaan penerimaan syahadatain pada generasi pertama umat Muhammad dengan generasi sekarang. Perbezaan tersebut disebabkan kefahaman terhadap makna syahadatain secara bahasa dan pengertian, sikap konsisten terhadap syahadah tersebut dalam pelaksanaan ketika menerima mahupun menolak.

Umat terdahulu langsung berubah ketika menerima syahadatain. Sehingga mereka yang tadinya bodoh menjadi pandai, yang kufur menjadi beriman, yang bergelimang dalam maksiat menjadi taqwa dan abid, yang sesat mendapat hidayah. Masyarakat yang tadinya bermusuhan menjadi bersaudara di jalan Allah.

Syahadatain dapat merubah masyarakat dahulu maka syahadatain pun dapat merubah umat sekarang menjadi baik.

Dalil

Q: 6:122, Penggambaran Allah tentang perubahan yang terjadi pada para sahabat Nabi, yang dahulunya berada dalam kegelapan jahiliyah kemudian berada dalam cahaya Islam yang gemilang.

33:23, Perubahan individu contohnya terjadi pada Mus'ab bin Umair yang sebelum mengikuti dakwah rasul merupakan pemuda yang paling terkenal dengan kehidupan glamour di kota Mekkah tetapi setelah menerima Islam, ia menjadi pemuda sederhana yang da'i, duta rasul untuk kota Madinah. Kemudian menjadi syuhada Uhud. Saat syahidnya rasulullah membacakan ayat ini.

37:35 - 37, reaksi masyarakat Qurays terhadap kalimah tauhid 85:6 - 10, Reaksi musuh terhadap keimanan kaum mukminin terhadap Allah 18:2, 8:30, Musuh memerangi mereka yang konsisten dengan pernyataan Tauhid.

Hadits: Laa ilaaha ilaLlah kalimat yang dibenci penguasa zalim dan kerajaan.

Hadits: Mereka yang konsisten dengan syahadatain akan menang dan mereka yang memusuhinya akan kalah dan hancur.

Hadits: Janji rasul bahwa kalimah tauhid akan memuliakan kaumnya.

5.Haqiqat dakwah rasul

Syarah

Setiap Rasul semenjak nabi Adam AS hingga nabi besar Muhammad SAW membawa misi dakwahnya adalah syahadah

Makna syahadah yang dibawa juga sama iaitu laa ilaaha ilalLah

Dakwah rasul sentiasa membawa umat kepada pengabdian Allah sahaja

Dalil

Q: 60:4, Nabi Ibrahim berdakwah kepada masyarakat untuk membawanya kepada pengabdian Allah sahaja.

Q: 18:110, Para nabi membawa dakwah bahawa ilah hanya satu iaitu Allah sahaja

6.Fadailul A'dhim (ganjaran yang besar)

Syarah

Banyak ganjaran-ganjaran yang diberikan oleh Allah dan dijanjikan oleh Nabi Muhammad saw.

Ganjaran dapat berupa material ataupun moral./ Misalnya kebahagiaan di dunia dan di akhirat, rezeki yang halal dan keutamaan lainnya

Keutamaan ini selalu dikaitkan dengan aplikasi dan implikasi syahadah dalam kehidupan sehari-hari

Dielakkannya kita dari segala macam kesakitan dan keseksaan di dunia ataupun di akhirat.

Dalil

Q: Allah SWT memberikan banyak keutamaan dan kelebihan bagi yang bersyahadah

H: Allah SWT akan menghindarkan neraka bagi mereka yang menyebut kalimah syahadah

Ringkasan

Kepentingan syahadatain : (4:41, 2:143)

a.Pintu masuk ke dalam Islam : (a)
b.Intisari ajaran Islam : (b, 21:25)
c.Dasar-dasar perubahan total: (6:122, 13:11) peribadi dan masyarakat
d.Hakikat Dakwah para Rasul a.s : (21:25, 3:31, 6:19, 16:36)
e.Kelebihan yang besar

sumber : file:///D:/full%20dakwah/E-Book%20Islami%201430%20H%20Jilid%20II/Suplemen%20Tambahan/Dr.%20Iwan%20Prayitno-Materi%20Tarbiyah.chm